Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat mendorong tenaga kerja lokal untuk meningkatkan kompetensi melalui sertifikasi dan penguasaan bahasa, agar bisa bersaing menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Jabar Jhony Dharma mengatakan Indonesia perlu memiliki tenaga kerja yang tidak hanya andal, tetapi punya kompetensi tinggi sehingga mampu bersaing.
Filipina merupakan salah satu negara yang siap mengisi posisi level menengah. “Ini menjadi ancaman serius bagi tenaga kerja lokal. Untuk itu, tenaga kerja lokal harus memiliki kompetensi baik agan bisa bersaing,” katanya kepada Bisnis, Selasa (12/11/2013).
Dia menjelaskan para tenaga kerja asal Filipina sudah mempelajari beberapa bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya juga menyiapkan program pengembangan kemampuan dan kompetensi para tenaga kerja dan tenaga ahli terutama untuk sertifikasi dan kamampuan bahasa.
Menurutnya, sertifikasi kompetensi berdasarkan standar profesinya diperlukan agar tenaga kerja lokal siap menghadapi perdagangan bebas Asean.
Wakil Ketua Apindo Jawa Barat Sutikno mengatakan tenaga kerja di Jabar dari berbagai aspek memiliki keunggulan dibanding tenaga kerja Filipina. secara umum, dari aspek pendidikan dan kinerja, tenaga kerja asal Jabar masih di atas rata-rata tenaga kerja Filipina.
Dia menilai beberapa aspek perlu ditingkatkan antara lain para pekerja harus mampu bersinergi dengan pengusaha untuk menjaga iklim investasi. “Sinergi tersebut jelas masuk dalam asepek yang jadi pertimbangan agar tenaga kerja lokal tetap diperhitungkan dunia usaha,” ujarnya.
Sutikno menambahkan sikap tenaga kerja dalam menuntut upah (UMK) menjadi sorotan utama kalangan dunia usaha, karena dari aspek pengupahan menjadi bagian penting pengeluaran perusahaan. “Kalau tuntutannya tidak rasional, kalangan dunia usaha akan direpotkan,” tegasnya. (Adi Ginanjar Maulana/Maman Abdurahman)