Bisnis.com, BANDUNG—PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. mentransformasikan lembaga Assessment Center Telkom (ACT) menjadi Assessment Center Indonesia (ACI) untuk membantu perusahaan pemerintah maupun swasta dalam mengelola sumber daya manusia.
Assessment Center adalah satu metode untuk menilai potensi individu dalam menangani tanggung jawab di masa yang akan datang melalui simulasi perilaku.
Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya mengungkapkan ACT merupakan pelopor sejak 1990 dalam menerapkan metode assessment dan masih bekerja dalam lingkup internal atau fokus memenuhi kebutuhan SDM khusus Telkom Group.
"Akan tetapi, ACT juga melayani berbagai pihak dari berbagai sektor industri. Saat ibu, dilakukan transformasi penuh agar dapat mengembangkan layanan bagi perusahaan lainnya secara luas,” ujarnya saat peresmian ACI di Bandung, Senin (11/11/2013).
Dia menjelaskan kehadiran ACI sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Peru-01/MBU/2012 bahwa pemilihan calon-calon direksi harus melalui metode Assessment Center, serta ketentuan Kemenpan yang akan memberlakukan metode tersebut untuk Eselon 1 dan Eselon 2.
Oleh karena itu, ACI ditunjuk menjadi salah satu wadah untuk memberikan layanan assessment bagi BUMN. Sejauh ini, Telkom telah memanfaatkan medote assessment center bagi lebih dari 20.000 karyawan PT Telkom dan juga 4.000 karyawan di lingkungan eksternal.
Untuk melengkapi layanan, ACI juga akan memberikan jasa pengembangan untuk menindak lanjuti hasil assessment, serta memberikan jasa consulting dengan mengidentifikasi berbagai permasalahan dalam organisasi.
Apalagi, bagi pihak yang menggandeng institusi yang bertaraf internasional dan tenaga ahli yang berpengalaman agar terus dapat meningkatkan metode serta pelayanan.
Untuk tahap awal, Telkom menargetkan ACI dapat memberikan pelayanan terhadap sekitar 2000 orang, baik dari Telkom, perusahaan pemerintah, ataupun swasta.
”Terlebih lagi, pada pasar bebas Asean Economic Community 2015, persaingan kemampuan tenaga kerja akan lebih ketat di mana banyak SDM negara lain datang dengan kemampuan lebih, dan nilai jasa bisa jadi juga sangat bersaing.”
Telkom menginvestasikan Rp500 miliar pada tahun ini naik dari tahun sebelumnya Rp150 miliar untuk pengembangan karakter dan kompetensi SDM perusahaan dengan pembekalan training dan sertifikasi.
“Dana tersebut antara lain diberikan untuk 1.000 karyawan Telkom yang mengikuti assessment. Diharapkan tahun depan investasi untuk SDM ini dapat meningkat menjadi Rp750 miliar,” ujarnya.