Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur China Menguat, Eropa Melempem

Hasil awal indeks Purchasing Managers (PMI) yang dirilis Kamis (24/10) oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics adalah 50,9, lebih tinggi dari perkiraan median para ekonom pada level 50,4. Indeks di atas 50 menunjukkan ekspansi.

Bisnis.com, BEIJING - Manufaktur China bulan ini menguat lebih dari ekspetasi sebagai pertanda pemulihan mulai mencapai momentum bahkan pada saat pemerintah berjuang menekan tingginya harga rumah dan utang pemerintah lokal.
 
Hasil awal indeks Purchasing Managers (PMI) yang dirilis Kamis (24/10) oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics adalah 50,9, lebih tinggi dari perkiraan median para ekonom pada level 50,4. Indeks di atas 50 menunjukkan ekspansi.
 
“Kenaikan PMI menunjukkan momentum perekonomian akan menguat bulan ini, tapi kami rasa pertumbuhan akan melambat pada kuartal IV/2013 dan 2014 akibat kebijakan pengetatan moneter untuk membendung inflasi dan risiko finansial,” ujar Zhang Zhiwei, Kepala Ekonom China di Nomura Holdings Inc, Hong Kong.
 
PMI akhir China bulan lalu mencapai level 50,2, turun dari hasil awal 51,2. Itu adalah selisih terbesar dalam sepanjang sejarah PMI yang dirilis oleh HSBC.
 
Menyusul dilansirnya laporan tersebut, indeks acuan Shanghai Composite turun 0,8% pada Kamis siang waktu setempat, sementara nilai tukar renminbi menyentuh rekor tertinggi dalam 20 tahun, yaitu 6,0813 per dolar AS.
 
Di lain pihak, produksi jasa dan manufaktur zona euro secara mengejutkan melambat pada Oktober, karena proses pemulihan di blok bermata uang tunggal tersebut masih berusaha untuk mencapai momentum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper