Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headline Koran: Investasi Tumbuh Melambat, UMKM Bakal Tergilas

Bisnis.com, JAKARTA - Persoalan investasi yang tumbuh melambat terutama di negara Asean menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Selasa (8/10/2013) selain upaya emiten mencari cara untuk mempercantik laporan keuangan akibat ekspansi kian

Bisnis.com, JAKARTA - Persoalan investasi yang tumbuh melambat terutama di negara Asean menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Selasa (8/10/2013) selain upaya emiten mencari cara untuk mempercantik laporan keuangan akibat ekspansi kian terbatas dan nasib sektor UMKM yang tergilas arus liberalisasi.

Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:

Investasi Tumbuh Melambat
Secara umum, permintaan domestik di negara-negara Asia Timur-Pasifik masih menjadi pendorong pertumbuhan. Akan tetapi, pertumbuhan investasi terus melambat, terutama investasi pada negara-negara Asean-4, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand (KOMPAS).

Mencari Dana Murah Demi Pangkas Beban
Di pengujung 2013, emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia mencari cara untuk mempercantik laporan keuangan. Sadar waktu memacu ekspansi kian terbatas, emiten memilih mempercepat pembayaran utang sebagai strategi bersih-bersih laporan keuangan (KONTAN).

UMKM Bakal Tergilas
Hingar-bingar dan gemerlap penyelenggaraan KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Pulau Dewata, Bali, ternyata tak hanya menumbuhkan rasa optimisme di kalangan pelaku ekonomi nasional. Rasa pesimis pun menyeruak, terutama menyangkut nasib Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Akankah “Si Kecil” bakal tergilas derasnya arus liberalisasi perdagangan di Tanah Air? (NERACA).   

Kinerja 11 Saham IPO 2013 di Atas 10%
Kinerja harga 11 saham dari perusahaan yang melaksanakan penawaran umum saham perdana (IPO) pada 2013, tercatat naik di atas 10% sejak pertama kali ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia. Kalangan analis menilai, investor membeli saham IPO yang terdiskon cukup dalam dengan harapan harga akan naik lebih tinggi setelah gejolak di pasar saham domestik reda (INDONESIA FINANCE TODAY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper