Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Tetapkan Pemotongan Anggaran

Bisnis.com, NEW DELHI – Pemerintah India bakal mengendalikan pengeluaran dan memotong subsidi untuk mencapai target fiskal.

Bisnis.com, NEW DELHI – Pemerintah India bakal mengendalikan pengeluaran dan memotong subsidi untuk mencapai target fiskal.

Menteri Keuangan India P. Chidambaram pada Rabu (8/10) di perjalanan menuju Amerika Serikat mengatakan upaya penghematan itu tidak terkait dengan pemilu mendatang.

Dia mengungkapkan akan terus membujuk investor di pantai barat dan tidak akan membiarkan angka defisit menjadi ‘merah’, melebihi batas yang ditetapkan sebesar 4,8% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun fiskal ini.      

“Kami akan menginstruksikan pemangkasan untuk menghemat anggaran,” ujar P. Chidambaram, Selasa (8/10/2013)

Janjinya untuk menjaga angka defisit mengandung pengertian bahwa masih ada sedikit ruang untuk memacu pertumbuhan menjelang pemilu.

Laju pertumbuhan India merosot dari double digit pada awal 2012 menjadi di bawah 5,0% sehingga mencatat rekor terendah selama satu dekade.

Baru-baru ini pemerintah India mengeluarkan kebijakan makanan murah untuk dua per tiga populasi yang dicurigai sebagai aksi untuk meningkatkan suara pemilu mendatang.

Tetapi tanpa menjelaskan lebih rinci, dia menjelaskan subsidi makanan murah tetap dilanjutkan pada bulan mendatang.

Selain pertumbuhan yang lambat, India juga menghadapi tekanan inflasi, dan krisis bagi perusahaan serta kualitas aset bank pun memburuk.

Dia mengaku tidak peduli atas merosotnya ranking kredit India yang berpotensi menyebabkan memburuknya proyeksi ekonomi India.

“Tidak ada hal semacam itu [penurunan ranking]. Jika agensi pemeringkat mencari kandidat yang cocok untuk penurunan ranking, cari saja di luar sana,” katanya.  

Rupee India adalah salah satu yang terkena dampak paling keras di pasar berkembang, merosot hingga 20% dari Mei.

Merosotnya nilai rupee India terjadi karena ketidakpastian pasar terkait wacana pengetatan stimulus oleh The Fed.

Dia mengklaim perekonomian India telah pulih dan bank sentral India memiliki kesempatan untuk membalikkan langkah pengetatan likuiditas untuk memacu kenaikan nilai rupee India. (Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Laila Rochmatin
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper