Bisnis.com, SOLO--Assistant Brand Building Manager Domestos Toilet Cleaner dan Vixal PT Unilever Indonesia Tbk, Johan Mantik, mengatakan berdasarkan data yang dikeluarkan PBB disebutkan bahwa Indonesia menduduki urutan kedua di dunia sebagai negara dengan sanitasi buruk.
Johan Mantik pada acara "World Toilet Summit 2013" di Solo, Rabu, menyebutkan, masih mendasarkan data tersebut, sebanyak 100 juta dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia belum memiliki akses sanitasi yang baik.
Menurut dia, data global pada 2010 mengungkapkan bahwa 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan masih buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut atau di daratan, kata Demikian pula toilet sekolah di Indonesia, katanya, kondisinya masih banyak yang memprihatinkan.
Johan mengatakan, menurut Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) masih sering dijumpai kondisi toilet sekolah yang gelap dan bau di tempat anak-anak Indonesia menimba ilmu.
"Masih banyak banyak toilet sekolah yang kurang higienis, kondisi ini menjadi keprihatinan semua pihak yang terkait, seperti murid, orang tua, dan guru," ujarnya, Rabu (2/10/2013)
Menurutnya, saat ini baru 55 persen masyarakat Indonesia yang dapat menikmati akses sanitasi sehat dan toilet higienis. Hal ini artinya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai akses sanitasi sehat dan toilet higienis.
Padahal, lanjutnya, toilet yang tidak higienis merupakan sumber kontaminasi berbahaya untuk sejumlah kuman penyebab penyakit seperti diare, typus, dan muntaber.
Johan menyebutkan sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak aman memberikan kontribusi terhadap 88% kematian anak akibat diare di seluruh dunia. (Antara)