Bisnis.com, JAKARTA - "Apa yang diputuskan Konggres, pengaruhnya terlihat Selasa besok [Rabu, 2/10 waktu Jakarta]. tak ada..tak ada pengaruhnya, Anda tak bisa memutup pemerintah," tegas Obama di Gedung Putih Senin malam (30/9/2103) waktu Washington atau Selasa pagi (1/10/2013) WIB sebelum menghadiri sidang Kabinet, seperti dilaporkan Reuters.
Ketegangan yang terjadi antara Gedung Putih dan Gedung Capitol berpangkal dari proposal reformasi tunjangan kesehatan yang populer dengan sebutan Obamacare.
Ketika berita ini diturunkan sekitar pukul 09:00 WIB, berarti di Washongton Kongres tinggal memiliki waktu sekitar 3 jam untuk tenggat waktu persetujuan anggaran pemerintah pada pukul 24:00 Senin (30/9/2013).
Reformasi tunjangan kesehatan bertajuk Obamacare itu memungkinkan warga negara yang tak diasuransikan untuk mendapatkan tunjangan kesehatan.
Sebanyak 48 juta warga AS yang tak terlindungi asuransi akan mendapat tunjuangan kesehatan.
Di mata kubu partai Republik, reformasi tunjangan kesehatan itu justru akan membuat eskalasi biaya bagi perusahaan terkait biaya upah dan tunjangan kesehatan.
Inilah sebenarnya yang menjadi pangkal permasalahan. Partai Republik tidak setuju dengan proposal Obamacare.
Apesnya, penolakan itu bisa berbuntut kebangkrutan pemerintahan Obama jika anggaran negara yang berlaku mulai 1 Oktober tak disetujui Konggres.
Namun, beberapa anggota Senat dari Republik menjadi tidak akan terjadi pembangkrutan pemerintahan.
"Demi Tuhan, kami ingin pemerintahan tetap jalan. Kami akan menjaga pemerintahan tetap beroperasi," ujar Marsha Blackburn, anggota senat Partai Republik dari Tennessee Tennessee.
Dengan kata lain, Kalau Obama mengalah untuk tidak memaksakan Obamacare sebenarnya anggaran pemerintahan langsung disetujui Kongres.
Pun kalau toh Gedung Putih ngotot dengan Obamacare dan terjadi deadlock, maka fungsi-fungsi utama pemerintahan tetap berjalan normal.
Misalnya saja fungsi Departemen Pertanian yang masih tetap menjalankan fungsi vitalnya untuk mengawasi makanan dan minuman.
Dalam konteks seperti itu, sejumlah analis yang diwawancari tidak terlalu khawatir dengan kemacetan persetujuan anggaran pemerintahan Obama tersebut.
"Pasar tidak mempedulikan masalah shut down, " ujar Todd Horwitz, Pendiri Averagejoeoptions.com, ujarnya seperti dikutip Bloomberg.