Bisnis.com, SHANGHAI – Sejak China menetapkan Shanghai sebagai kawasan perdagangan bebas, harga rumah di sekitar kawasan itu melonjak 30%.
Menurut Century 21 China Real Estate di Shanghai, penetapan itu mendorong kenaikan nilai rumah di sekitar kawasan itu.
Dia menambahkan angka penjualan juga meroket sebesar 50% dari periode yang sama pada Agustus.
“Harga rumah meningkat sedikit tidak terkontrol hanya dalam waktu dua minggu. Produsen langsung menaikkan harga rumah ketika mereka melihat berita mengenai pembangunan kawasan perdangan bebas,” katanya.
Kawasan perdagangan bebas yang diusulkan seluas 29 km2 (11 m2) di pusat keuangan China memungkinkan konvertibilitas yuan, liberalisasi suku bunga, dan melonggarkan pembatasan investasi asing.
Aksi pemerintah itu merupakan bagian dari kebijakan Perdana Menteri Li Keqiang untuk memacu pertumbuhan dengan menggeser perekonomian ke arah jasa dan konsumsi yang berasal dari inverstasi dan ekspor.
“Sejumlah pembeli rumah percaya bahwa ada sesuatu yang luar biasa akan terjadi. Hanya prediksi saja, bukan peraturan pemerintah bahkan bisa memiliki pengaruh sebesar ini,” ujar Joe Zhou Kepala Riset Jones Lang LaSalle Inc di Shanghai.
Menurut SouFun Holdings Ltd. (SFUN), standar harga untuk rumah seluas 60 kilometer persegi dengan dua kamar tidur di Gaoqiao adalah 1,3 juta yuan (US$212.436).
Sejumlah kota besar di China, termasuk Shanghai dan Beijing telah menuai keuntungan dari meningkatnya harga rumah.
Kondisi ini tentunya menunjukkan pembatasan properti yang gagal meredam permintaan rumah, bahkan saat perekonomian berjalan melambat.
Data statistik pemerintah menunjukkan harga rumah baru di Shanghai melonjak 15% pada Agustus, lebih besar dibandingkan setahun yang lalu.
Pembangunan kawasan perdagangan bebas di Shanghai disetujui oleh Dewan Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Keqiang pada 3 Juli.
Kawasan itu direncanakan akan meliberalisasi 19 industri dari perbankan hingga jasa pengiriman dan meemningkinkan konvertibilitas yuan, walaupun pemerintah belum mempublikasikannya secara resmi.
Li dan kabinetnya mempertimbangkan kebijakan Shanghai menjelang pertemuan partai komunis pada November untuk mengurangi peran pemerintah di sektor ekonomi dan sistem keuangan. (ra)