Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PAD Kota Batu Dinaikkan Jadi Rp50,79 Miliar

Bisnis.com, BATU - Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu Jawa Timur pada perubahan APBD Kota Batu tahun anggaran (TA) 2013 naik 29,41% atau dari Rp39,25 miliar menjadi Rp50,79 miliar.
M. Sofi’I
M. Sofi’I - Bisnis.com 10 September 2013  |  20:13 WIB
PAD Kota Batu Dinaikkan Jadi Rp50,79 Miliar

Bisnis.com, BATU - Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu Jawa Timur pada perubahan APBD Kota Batu tahun anggaran (TA) 2013 naik 29,41% atau dari Rp39,25 miliar menjadi Rp50,79 miliar.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo mengatakan kenaikan tersebut cukup signifikan jika dibandingkan pada 2012 lalu dimana sektor PAD hanya ditargetkan Rp31,5 miliar.

“Salah satu pertimbangan kenaikan tersebut adalah pesatnya perkembangan pariwisata di Batu yang merupakan sentral wisata di Jawa Timur,” katanya, Selasa (10/9/2013).

Menurutnya, perkembangan pariwisata di Kota Batu sedemikian pesat dalam beberapa tahun terakhir dan telah menjadi magnet tersendiri bagi para investor untuk menanamkan uangnya di berbagai sektor utamanya pariwisata di Batu.

Meningkatnya kunjungan wisatawan dan investasi membuat target PAD di Kota Batu dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan.

Sehingga pada APBD perubahan 2013 walikota bersama pimpinan DPRD Kota Batu sepakat untuk menetapkan target APBD Rp50,7 miliar dari sebelumnya Rp39,25 miliar.

“Kenaikan PAD pada tahun ini berasal dari adanya kenaikan pajak maupun retribusi,” jelas dia.

Pajak mengalami kenaikan Rp10,6 miliar, retribusi Rp150 juta, serta pendapatan lainnya yang sah Rp1,51 miliar. Kota Batu dalam kurun 2009-2013 menjadi lahan subur investasi. Terbukti dalam kurun tersebut Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kota Batu mencatat investasi yang masuk mencapai Rp1,9 triliun.

Sebelumnya, Kepala KPPT Kota Batu M. Syamsul Bakri mengatakan nilai investasi Rp 1,9 triliun tersebut didominasi sektor perdagangan jasa dan ekonomi. Sedangkan sektor lain seperti usaha pariwisata yang mencapai sekitar 30% adalah sektor pendukung.

“Investor mewujudkan investasi sebesar itu dalam bentuk pembangunan pusat perbelanjaan seperti Lippo Plaza Batu, hotel, obyek wisata, serta restoran yang saat ini sudah menjamur di sepanjang Jalan Ir Soekarno hingga Jalan Patimura Kota Batu,” urai Syamsul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pad kota batu banggar
Editor : Sepudin Zuhri

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top