Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya dibantu Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri mengungkap identitas diduga penembakan empat anggota kepolisian melalui identifikasi sepeda motor yang ditinggalkan pelaku di lokasi kejadian.
"Jadi pengembangan penelusuran senjata api dan sepeda motor pelaku sehingga bisa dikerucutkan siapa yang menunggangi sepeda motor tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Pelaku yang mengemudikan sepeda motor diduga bernama Nurul Haq (NH) kelahiran Jakarta 1965. NH diduga merupakan lulusan sebuah akademi, status menikah, pernah berlatih di Gunung Syawal dan ahli merakit senjata api, serta bom pipa.
Sementara pelaku penembakan bernama Hendi Albar lahir pada 1983, memiliki tiga orang anak, pernah latihan di Gunung Syawal, ahli membuat senjata api rakitan dan bom pipa.
Sebagai upaya penangkapan, polisi akan mempublikasikan foto kedua pelaku penembakan anggota kepolisian tersebut.
Rikwanto menuturkan kedua pelaku masuk jaringan teroris yang bertujuan membuat teror, karena penembakaan terhadap empat orang polisi tidak ditemukan motif lain.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Slamet Riyanto menambahkan pengungkapan identitas pelaku penembakan diawali dari olah tempat kejadian perkara pada tiga lokasi.
"Kita temukan proyektil dan selongsong peluru, setelah diidentifikasi ternyata identik dan untuk senjata yang digunakan pun satu," ujar Slamet seraya menduga pelaku menggunakan senjata api yang sama.
Selain itu, Slamet menyebutkan penyidik melacak kepemilikan sepeda motor yang ditinggalkan pelaku di lokasi kejadian penembakan.
Berdasarkan penelusuran polisi, sepeda motor jenis otomatis merk "Mio" tersebut, telah berpindah tangan kepemilikan sebanyak 15 orang, sehingga dua orang bernama Nurul Haq dan Hendi Albar yang diduga sebagai pengguna terakhir. (Antara)