Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Century: KPK Periksa Darmin Seputar 'Brainstorming' KSSK

Bisnis.com, JAKARTA--Tim Penyidik KPK memeriksa mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, perihal rapat-rapat diskusi Komite Stabilitas Sektor Keuangan terkait kasus korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek dan penetapan Bank Century

Bisnis.com, JAKARTA--Tim Penyidik KPK memeriksa mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, perihal rapat-rapat diskusi Komite Stabilitas Sektor Keuangan terkait kasus korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

"Mengenai kesaksian apa yang saya sampaikan waktu rapat 'brainstorming' KSSK untuk menetapkan Bank Century sebagai bank gagal sistemik,"  ujarnya setelah diperiksa sekitar tujuh jam oleh Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK Jakarta, Kamis (29/8/2013)..

Namun, Darmin enggan menyebut detail perannya di Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) dalam menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

"Kelompok pertanyaan kedua, pada waktu kebutuhan dana menyelamatkan century itu melonjak pada rapat tanggal 24 November 2008,"  tututnya  tentang pertanyaan penyidik kepadanya.

Terkait siapa pihak yang berwenang memberikan dana talangan kepada Bank Century, Darmin menyebut Komite Stabilitas Sektor Keuangan.

"Jadi apa saja yang saya ucapkan, ditanyakan lagi lebih detail," kata Darmin seputar pemeriksaannya oleh Tim Penyidik KPK dalam rapat KSSK.

Pemeriksaan Darmin tersebut adalah pemeriksaannya yang pertama. Saat pemberian dana talangan itu, Darmin Nasution duduk sebagai Komisaris di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan.

Dalam kasus ini, KPK sudah memeriksa sejumlah pejabat BI maupun Kementerian Keuangan seperti mantan ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan Sri Mulyani di Washington DC Amerika Serikat pada 30 April dan 1 Mei lalu. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper