Bisnis.com, DEPOK--Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai konvensi penjaringan calon presiden (capres) Partai Demokrat sulit untuk memperbaiki citra partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Konvensi hanya upaya Partai Demokrat untuk memperbaiki citra partai saja, tetapi saya rasa hal ini tidak akan berhasil," kata Boni ketika dihubungi Antara, Kamis (29/8/2013)
Ia mengatakan perlu waktu dua sampai tiga kali pemilu lagi untuk memperbaiki citra sebuah partai agar kembali seperti sediakala. "Ini sebagai hukuman dari masyarakat," ujarnya.
Mengenai nama-nama calon yang diundang dalam konvensi Partai Demokrat Boni menilai bahwa figur-figur tokoh nasional yang ada juga sulit untuk memperbaiki citra partai.
"Figur tak mampu mengangkat citra partai. Masyarakat menilai partai berdasarkan kinerjanya yang dirasakan langsung olehnya," katanya.
Ia mengatakan banyak calon-calon yang mempunyai dukungan masyarakat luas dan elektabilitas yang tinggi dalam berbagai survei tidak ikut dalam konvensi tersebut.
"Jadi sulit memunculkan figur berkelas yang mendapat dukungan luas masyarakat," katanya.
Ia menilai momentum yang ada saat ini tidak menguntungkan partai yang didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggelar konvensi, sehingga Konvensi berjalan tidak optimal.
Menurutnya, perolehan suara bagi Partai Demokrat tentu tidak mungkin terdongkrak hanya dengan menggelar konvensi penjaringan calon presiden saja, ada banyak hal yang harus diperbaiki oleh Partai Demokrat. (Antara)
Perbaikan Citra Demokrat Butuh Dua Pemilu
Bisnis.com, DEPOK--Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai konvensi penjaringan calon presiden (capres) Partai Demokrat sulit untuk memperbaiki citra partai berlambang bintang mercy tersebut. "Konvensi hanya upaya Partai Demokrat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu