Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Perbaiki Defisit Neraca Perdagangan

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya menunggu langkah jangka pendek yang akan diambil pemerintah untuk memperbaiki neraca perdagangan.

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya menunggu langkah jangka pendek yang akan diambil pemerintah untuk memperbaiki neraca perdagangan.

Menurutnya, defisit neraca perdagangan Indonesia saat ini sudah sangat menggangu kekuatan nilai tukar rupiah. Posisi nilai tukar rupiah hingga saat ini masih di atas Rp11.000 terhadap dolar AS setelah mengalami pelemahan berturut-turut sejak pekan lalu.  

“Dari kebijakan yang dilakukan pemerintah ada beberapa hal yang  patut menjadi catatan, yaitu kegiatan yang mendorong peningkatan ekspor guna memperbaiki neraca perdagangan,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Rabu (28/8/2013.

Pernyataan itu disampaikannya setelah rapat kerja dengan Komisi VI DPR dengan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perndustrian MS Hidayat, Kadin, dan Apindo.

Selain persoalan defisit neraca perdagangan, Airlangga menyoroti soal kemudahan bagi industri di kawasan berikat untuk dapat meningkatkan ekspor hingga 50%. Menurutnya, kalangan industri juga meminta agar mendapat kemudahan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk bahan baku.

Airlangga mengatakan PPN untuk bahan baku bila direstitusi masih memerlukan waktu dan juga memerlukan biaya bila dibandingkan dengan bahan baku impor. Padahal tahun 2015 Indonesia sudah memasuki ASEAN Economy Community.

Pada bagian lain politisi Partai Golkar tersebut menyebutkan pemerintah perlu mewaspadai gejolak yang terjadi di pasar keuangan. Gejolak kitu, ujarnya, sangat berpengaruh pada satbilitas ekonomi, terutama melajunya tingkat inflasi. Namun demikian dia mengakui bahwa pelemahan rupiah bukan saja disebsabkan fakto internal, namu n juga oleh faktor global.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper