BEIRUT - Pemberontak Suriah membunuh sedikitnya 11 orang, termasuk warga sipil, dalam serangan terhadap sebuah pos pemeriksaan di sebelah Barat kota Homs, Sabtu (17/8), yang disebut media pemerintah resmi sebagai aksi pembantaian.
Para aktivis dan warga mengatakan sebagian besar yang tewas itu adalah orang Kristen. Beberapa di antaranya adalah dari Tentara Pertahanan Nasional, milisi yang berjuang bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad, dan yang lainnya adalah warga sipil.
“Para teroris hari ini berkomitmen melakukan pembantaian, yang menewaskan 11 orang.... di daerah pedesaan Homs,” kata kantor berita negara SANA yang mengutip pernyataan pejabat resmi.
Observatorium Suriah untuk Hak-hak Asasi Manusia mengatakan sejumlah pria bersenjata telah menyerang pos pemeriksaan, menewaskan lima milisi dan enam sipil, termasuk dua orang wanita. Pihaknya mengatakan pejuang pemberontak juga menderita kerugian.
Seorang warga yang mengunjungi lokasi serangan selama semalam tersebut mengatakan dia telah melihat sisa-sisa puing pos pemeriksaan yang mengalami kerusakan dan dua mobil warga sipil di dekatnya.
Banyak orang Kristen yang melarikan diri di kota Homs selama dua tahun terakhir telah menetap di desa-desa Kristen di sekitar wilayah itu, dimana terjadi serangan pada Sabtu.
Beberapa di antaranya bergabung dengan pasukan pro-Assad, karena mencemaskan masa depan mereka atas semakin meningkatnya tindakan pasukan pemberontak pimpinan brigade Islam, untuk mengguilingkan presiden Suriah. Sementara sejumlah lainnya berhubungan dengan al Qaeda.
Lebih dari 100.000 orang telah terbunuh dalam perang sipil Suriah, yang tumubh sejak dimulainya pemberontakan pada 2011 melawan 40 tahun dinasti pemerintahan kekuasaan keluarga Assad, dan hampir 2 juta orang melarikan diri ke negara lain sebagai pengungsi.