Bisnis.com, BRUSSELS – Uni Eropa angkat bicara selang beberapa jam setelah otoritas Mesir mengumumkan gagalnya upaya perdamaian antara pemerintah militer dan Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin) pada Rabu petang (7/8/2013).
UE merilis pernyataan resmi bahwa pihaknya sangat khawatir dengan kegagalan upaya diplomatik untuk mengakhiri krisis politik di Mesir. Blok Barat tersebut juga mendesak kedua belah pihak (pemerintah yang berkuasa dan para pendukung Mursi) untuk terus berusaha mencapai solusi damai.
“Kami sangat khawatir dengan laporan terkini [dari Mesir],” ujar Michael Mann, juru bicara Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton.
Mann mengungkapkan komentar tersebut hanya beberapa saat setelah Presiden Sementara Mesir menyatakan negara tersebut telah menemui jalan buntu dalam proses mediasi internasional yang dibantu oleh Amerika Serikat, Eropa, Qatar, dan Uni Emirat Arab itu.
“UE mendesak kelompok politik di Mesir untuk mencapai solusi damai dari kebuntuan ini. Kami bersedia membantu [mediasi] bagi semua pihak,” lanjutnya, merujuk pada utusan UE Bernardino Leon untuk misi mediasi di Mesir.
Meskipun tengah menghadapi jalan buntu, pihak mediator asal AS tetap optimistis jalan damai akan dapat dicapai. Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS tidak membenarkan bahwa negosiasi Mesir telah sepenuhnya gagal.
“Kami masih berpegang pada komitmen untuk meredakan ketegangan, menghindarkan kerusuhan, dan bergerak ke arah proses politik yang lebih inklusif,” ujarnya.