Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Bebaskan Kuota BBM

Bisnis.com, SURABAYA - Pertamina Region V tidak membatasi penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi selama Lebaran, sehingga diprediksi kuota premium 5,47 juta kiloliter di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur pada 2013 terlampaui.

Bisnis.com, SURABAYA - Pertamina Region V tidak membatasi penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi selama Lebaran, sehingga diprediksi kuota premium 5,47 juta kiloliter di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur pada 2013 terlampaui.

General Manajer Pertamina Region V Affandi menuturkan tidak ada pembatasan penyaluran bahan bakar minyak selama Lebaran. Hal itu dilakukan untuk menjamin ketersediaan agar tidak muncul kepanikan pembeli.

Kepanikan, sambungnya, bisa menyebabkan konsumsi melonjak tiga kali lipat. Oleh karenanya agar tidak terjadi kelangkaan, stok di sejumlah titik akan ditambah mengingat ada potensi gangguan distribusi akibat macet.

"Kami tidak akan batasi penyaluran, tapi memang dampaknya bisa melebihi 1% kuota saat Lebaran dan 4% di akhir tahun," jelasnya di depan rombongan Komisi VII DPR yang berkunjung ke Terminal BBM Surabaya Grup di Kawasan Tanjung Perak hari ini, Jumat (26/7/2013).

Dia menuturkan target kuota premium tahun ini 5,47 juta kiloliter dan realisasi hingga Juni 2,68 juta kiloliter. Sedangkan target kuota solar 2,59 juta kiloliter dan realisasi hingga Juni 2,31 juta.

Adapun pada Agustus 2012 atau pada Lebaran tahun lalu konsumsi premium 12.369 kiloliter dari bulan sebelumnya 10.662 kiloliter, sedangkan solar cenderung turun, pada Agustus 2011 5.330 kiloliter dari bulan sebelumnya 6.150 kiloliter.

Affandi menguraikan demi memenuhi peningkatan permintaan akan disiagakan tangki berisi BBM di delapan titik jalur mudik. Selain itu disediakan pertamax dan solar non subdisi kemasan 10 liter yang bisa diantar petugas SPBU bila ada kendaraan terjebak macet dan kehabisan bahan bakar.

Ketua rombongan Komisi VII DPR Zainudin Amali mengapresiasi jaminan kesiapan bahan bakar oleh Pertamina. Meski demikian, Dewan berpesan agar potensi penimbunan bahan bakar ditekan.

"Jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi dengan menimbun saat seperti ini, termasuk pengawasan terhadap pengecer harus ditingkatkan," pintanya.

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Sumihar Panjaitan pada kesempatan yang sama membenarkan potensi penyelewengan bahan bakar minyak masih ada. Tahun lalu ada 2 juta liter bahan bakar yang diselewengkan.

Data yang dihimpun BPH Migas menyebutkan sampai April ada 258 kasus penyimpangan BBM bersubsidi. Barang bukti yang diamankan 877,28 juta liter bahan bakar berbagai jenis.

"Kalau melihat fenomena seperti itu maka ada kemungkinan sampai akhir tahun jumlah penyelewengan 2 juta liter berulang," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper