Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah meningkatkan koordinasi sebagai antisipasi meningkatnya titik panas (hotspot) di Riau yang tercatat mencapai 183 titik pada Selasa (23/7/2013).
Plt. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan Sonny Partono menuturkan dalam 3 hari terakhir, terjadi peningkatan jumlah titik panas di Riau. Pada Minggu (21/7), jumlah hotspot tercatat sebanyak 173 titik, 168 titik pada Senin (22/7), dan 183 titik pada Selasa (23/7).
"Perkembangan titik panas sudah dilakukan dan bisa terpantau. Sekarang kita aktifkan lagi posko siaga darurat di Lanut Pekanbaru untuk koordinasikan," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (24/7/2013).
Pemantauan kebakaran hutan dan lahan, lanjutnya, dilakukan dengan menerjunkan Manggala Agni, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan masyarakat peduli api di lapangan.
Selain itu, pemerintah menggandeng satuan pemadam kebakaran milik perusahaan agar kebakaran lahan tidak meluas.
"Nanti akan ada rapat koordinasi di Sumatera Selatan. Tidak menutup kemungkinan bikin hujan buatan lagi dan melakukan pemadaman dengan helicopter yang kapasitasnya lebih besar," kata Sonny.
Selain Riau, provinsi Jambi, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan merupakan dua provinsi yang rentan mengalami peningkatan hotspot. Namun, Riau menjadi lokasi yang paling diantisipasi karena topografi yang dipadati oleh lahan gambut.
"Ada tiga lokasi yang diantisipasi Dumai, Bengkalis, dan Siak, karena berbatasan dengan negara tetangga. Kalau Sumatera Utara dan Jambi itu kan dataran tinggi dan gambutnya sedikit," paparnya. (ra)
Peningkatan Titik Panas di Riau Terus Dipantau
Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah meningkatkan koordinasi sebagai antisipasi meningkatnya titik panas (hotspot) di Riau yang tercatat mencapai 183 titik pada Selasa (23/7/2013).Plt. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium