Bisnis.com, JAKARTA - Sifca Group, perusahaan yang memiliki pabrik pengolahan minyak sawit terbesar di Afrika yang berlokasi di Pantai Gading, berencana untuk investasi US$417 juta dalam 5 tahun ke depan di perkebunan dan pabrik di Ghana, Nigeria, dan Liberia.
Perusahaan itu yang juga sebagai produsen karet terbesar di Afrika Barat, akan menggunakan 35 miliar CFA francs atau US$70 juta melalui penjualan obligasi pekan lalu untuk membayar ekspansi dan akan membiayai sekitar 36% dari rencana mereka.
Hal itu diungkapkan oleh Chief Executive Officer Bertrand Vignes pada 16 Juli lalu.
Sisa dana akan berasal dari pinjaman perbankan dan kemitraan, katanya. Angka total investasi diserahkan oleh perusahaan dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg News pada hari yang sama.
"Strategi kami adalah untuk mengkonsolidasikan jejak kami di Afrika Barat dan untuk terus tumbuh di negara-negara di mana kita berada," kata Vignes di Abidjan.
Sifca berencana untuk meningkatkan produksi kelapa sawit 33% menjadi 400.000 ton selama 4 tahun ke depan Setiap tahun, Vignes mengatakan bulan lalu.
Ekspansi itu muncul di tengah estimasi Bank Dunia untuk minyak goreng yang paling banyak digunakan di dunia bahwa permintaan mungkin naik dua kali lipat pada 2020, didorong oleh meningkatnya konsumsi di China dan India.
Wilmar International Ltd. (WIL), pedagang minyak goreng terbesar di dunia dan Olam International Ltd. (OLAM), yang berbasis di Singapura adalah pemilik yang sama dari sebuah perusahaan yang memegang 27% saham Sifca.