Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan multinasional asal Jepang, Marubeni Corporation menginvestasikan US$2 miliar untuk ekspansi pembangkit listrik berkapasitas 1.000 MW di Cirebon.
Sebelumnya, Marubeni telah merealisasikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), juga di Cirebon, berkapasitas 660 MW dengan total investasi S$850 juta dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Rantau Dedap, Sumatra Selatan.
Adapun, PLTU tersebut merupakan hasil kerja sama Marubeni bersama Indika Energi, Korea Midlane Power Corporation, dan Samtan Korea dengan membentuk konsorsium Cirebon Electric Power.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan ekspansi pembangkit listrik Marubeni tersebut akan dekat dengan lokasi PLTU Cirebon.
"Keputusannya ditentukan Kementerian ESDM, belum pasti kapan. Mungkin akan melalui semacam beauty contest. Marubeni masih bekerja sama dengan Indika Energy dan pihak Korea. Mungkin juga akan ada investor Jepang. Kalau memang dengan sistem tender, mereka bersedia ikut," ujar Hidayat pada Kamis (18/7/2013).
Meski demikian, Hidayat merekomendasikan, semua persiapan pembangunan pembangkit listrik sebaiknya dilakukan Marubeni pada tahun ini. Hidayat berharap proyek ini dapat teralisasi paling lambat pada kuartal IV/2013.
"Teknologinya yang punya itu Jepang. Saya bilang seharusnya persiapan sudah dari tahun lalu. Tahun ini paling lambat," pungkasnya.
Corporate Advisor Marubeni Corporation Wataru Yoshida mengatakan pihaknya memang tertaik berekspansi pembangkit listrik di Indonesia karena kebutuhan yang terus meningkat. Adapun, dia menyebutkan, jika sudah mendapatkan izin dari pemerintah, pihaknya akan segera merealisasikan proyek terbaru ini.