BISNIS.COM, BANDUNG—Pemerintah Kabupaten Bandung memperkirakan unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR diduga 10%-20% terkerei naiknya BBM Juni lalu.
Kepala Dinas Penataan Ruang Pemukiman dan Kebersihan Kabupaten Bandung Slamet Mulyana mengatakan kenaikan tersebut dipicu oleh naiknya harga bahan bangunan.
Dia menyatakan akan berkoordinasi bersama pengembang atau asosiasi perumahan guna membahas kenaikan harga MBR di Kabupaten Bandung.
“Selama ini MBR di Kabupaten Bandung dibanderol dengan harga Rp88 juta. Jadi, kalau memang kenaikannya mencapai 10%-20% harga rumah berada di kisaran Rp100 juta-Rp120 juta,” katanya, Kamis (11/7/2013).
Menurutnya, selama ini pengembangan MBR di Kabupaten Bandung selalu dibarengi dengan beberapa proyek rusunawa.
Saat ini, katanya, pihaknya sedang mengembangkan proyek MBR dan rusunawa di Jatisari Kecamatan Kutawaringin seluas 142 hektare.
Pembangunan permukiman baru ini bertujuan untuk mengurangi jumlah backlog di Kabupaten Bandung yang berdasarkan data tahun 2008 sekitar 50.000 unit.
Dia menjelaskan pemilihan kawasan Jatisari karena lokasi strategis dekat dengan ibu kota Kabupaten Bandung Soreang dan akses Tol Soroja.
Selain MBR, pihaknya juga menargetkan prasarana dan sarana umum (PSU) bagi MBR tahun ini mencapai 1.070 unit.
Dispertasih Kabupaten Bandung mencatat saat pihaknya telah bekerja sama dengan 14 pengembang perumahan untuk menyediakan PSU bagi rumah tipe 36 ke bawah di wilayahnya.(k29)(FOTO:ilustrasi)