Bisnis.com, JAKARTA--Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri memastikan bahwa lelaki yang muncul di dalam video YouTube yang diunggah Sabtu (6/7//2013), berdurasi 6 menit 3 detik adalah Santoso.
Santoso alias Abu Warda alias Autad Rawa alias Abu Yahya merupakan daftar pencarian orang (DPO) nomor wahid, yang memproklamirkan dirinya sebagai pimpinan Mujahidin Indonesia Timur dan diketahui sebagai pimpinan kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
Kepastian ini diambil setelah penyidik melakukan uji perbandingan dua foto sebelumya Densus 88 Antiteror, dengan gambar yang dimuat dari video berjudul "Risalah Kepada Ummat Islam di Kota Poso" di Youtube tersebut.
"Matched setelah kami bandingkan," ujar seorang sumber di lingkungan Densus, Rabu (10/7).
Sebelumnya, Polri memiliki dua foto Santoso yang mengenakan sweater warna gelap dan satunya lagi mengenakan sorban berwarna hijau.
Sementara itu, Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) dan Densus 88 sudah melakukan koordinasi dengan instansi yang berkompeten untuk menghentikan peredaran video itu, sekaligus bersinergi mengantisipasi ancaman Santoso.
Video itu juga telah dihapus oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Depkominfo).
"Kami antisipasi hal-hal yang bisa merugikan pemeliharaan Kaptimnas. Tayangan ini juga menjadi bagian dari antisipasi Polri, mengingatkan seluruh masyarakat khususnya anggota polri untuk meningkatkan kewaspadaan dalam setiap pelaksanaan tugas," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie, Rabu (10/7/2013).
Sejauh ini, papar Ronny, tim gabungan Polri tengah menelusuri dari mana dan siapa akun yang mengupload video itu dengan mengutamakan kewaspadaan agar tidak ada rasa was-was bagi masyarakat.
Menurutnya, tersangka yang masuk dalam DPO memiliki karakteristik menghindar dari kejaran Kepolisian.
"Oleh karena itu kami berupaya memaksimalkan IT maupun taktis penyelidikan sehingga penyidik Densus 88 bisa maksimal menemukan yang bersangkutan," tegasnya.
Di dalam video itu, Santoso membawa pistol tampak dikawal dua orang dengan penutup muka dan menenteng senjata laras panjang dengan latar belakang hutan belantara.
"Buat saudara-saudaraku yang ada di kota Poso, bahwa antum [anda] telah rasakan jahatnya Densus 88 terhadap umat ini. Antum tahu bagaimana Densus 88 membantai saudara-saudara kita di Poso di waktu 2007," ujar Santoso dalam video itu.
Santoso menegaskan jika jihad akan berlangsung hingga kiamat.
"Salam buat kalian yang ada di kota, agar senantiasa eksis melawan Densus 88," ungkap lelaki yang menyebut dirinya sebagai Abu Mus'ab Al-Zarqawi Al-Indunesi itu.