Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AWAL PUASA RAMADAN: Sering Berbeda, Tapi Tidak Menjadi Masalah

BISNIS.COM, JAKARTA--Metode penentuan kriteria penentuan awal bulan kalender Hijriyah yang berbeda seringkali menyebabkan perbedaan penentuan awal bulan, sehingga menyebabkan perbedaan hari melaksanakan ibadah seperti puasa Ramadan atau Hari Raya Idul

BISNIS.COM, JAKARTA--Metode penentuan kriteria penentuan awal bulan kalender Hijriyah yang berbeda seringkali menyebabkan perbedaan penentuan awal bulan, sehingga menyebabkan perbedaan hari melaksanakan ibadah seperti puasa Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri.

Di Indonesia, perbedaan tersebut pernah terjadi beberapa kali. Pada 1992 (1412 H), ada yang berhari raya pada Jumat (3 April) mengikuti Arab Saudi, yang Sabtu (4 April) sesuai hasil rukyat NU, dan ada pula yang Minggu (5 April) mendasarkan pada Imkanur Rukyat.

Penetapan awal Syawal juga pernah mengalami perbedaan pendapat pada 1993 dan 1994.Pada 2011 juga terjadi perbedaan yang menarik.

Dalam kalender resmi Indonesia sudah tercetak bahwa awal Syawal adalah 30 Agustus 2011. Namun, sidang isbat memutuskan awal Syawal berubah menjadi 31 Agustus 2011. Sementara itu, Muhammadiyah tetap pada pendirian semula awal Syawal jatuh pada 30 Agustus 2011.

Hal yang sama terjadi pada 2012, dimana awal Ramadan ditetapkan Muhammadiyah pada 20 Juli 2012, sedangkan sidang isbat menentukan awal bulan puasa jatuh pada 21 Juli 2012. Meski demikian, Pemerintah Indonesia mengampanyekan bahwa perbedaan tersebut hendaknya tidak dijadikan persoalan, bergantung pada keyakinan dan kemantapan masing-masing, serta mengedepankan toleransi terhadap suatu perbedaan.

Untuk tahun ini, Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan puasa pada Selasa, 9 Juli 2013, sementara NU baru menggelar sidang isbat pada hari ini dan kemungkinan menetapkan awal bulan puasa pada Rabu, 10 Juli 2013. Namun, Hari Raya Idul Fitri diharapkan sama yakni 8-10 Agustus 2013.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor :
Sumber : wikipedia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper