BISNIS.COM, MEDAN -- Pembangunan jalur kereta api rute Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei-Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara masih terganjal pembebasan lahan.
Rel sepanjang 44 kilometer tersebut diperkirakan menelan investasi Rp580 miliar.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan mengatakan proyek pembangunan jalur rel KA Sei Mangkei-Kuala Tanjung dikebut dari target semula diperkirakan selesai pada 2016 menjadi tahun depan. Jalur KA ini akan menyatu dengan rel Medan-Rantau Prapat.
"Saya bekerja mulai 2011, dahulu belum ada kepastian kapan KEK dimulai, sehingga program saya sampai 2016. Namun, karena groundbreaking pada 2013, maka targetnya jadi 2014. Jadi, seluruh program saya majukan semua harus selesai 2014 dan 2015 harus beroperasi," ujarnya, Rabu (3/7/2013).
Pembangunan rel KA tersebut setidaknya terbagi ke dalam tiga tipe yakni pembangunan jalur baru, penggantian rel, dan pembangunan jalur baru oleh PTPN III selaku pengelola KEK Sei Mangkei.
Pertama, untuk pembangunan jalur rel KA baru dilakukan oleh pemerintah dengan rute Pelabuhan Kuala Tanjung-Bandar Tinggi sepanjang 19 kilometer. Dari jalur tersebut, sepanjang 14,5 kilometer telah selesai dibangun.
Nantinya, kata dia, akan ada penambahan emplasement di dalam Pelabuhan Kuala Tanjung sehingga jalurnya menjadi 21,5 kilometer. Pembangunan implasement untuk spoor di dalam Pelabuhan Kuala Tanjung dibantu oleh PT Pelindo II.
Pengoperasian dari stasiun di dalam Pelabuhan Kuala Tanjung akan dilakukan oleh Pelindo II. Hal tersebut merupakan sinergi antar BUMN yakni PT Kereta Api Indonesia dan Pelindo II.
Pada tipe kedua, jalur Bandar Tinggi-Perlanaan akan dilakukan penggantian rel dengan yang lebih besar. Jalur sepanjang 15 kilometer tersebut diganti rel dari sebelumnya rel 42 menjadi rel 54. Pekerjaan penggantian rel sudah selesai dilakukan.
Penggantian rel juga dilakukan pada jalur Perlanaan-Gunung Bayu sepanjang 4,5 kilometer. Penggantian rel dari sebelumnya rel 25 menjadi rel 54 sudah selesai dilakukan.
Tipe ketiga, jalur antara pertengahan Perlanaan-Gunung Bayu akan diberikan jalur berbelok ke arah KEK Sei Mangkei. Jalur tersebut adalah rel baru sepanjang 2,95 kilometer yang dibangun oleh PTPN III.
PTPN III selaku pengelola KEK Sei Mangkei melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Dirjen Perkeretaapian untuk membangun jalur KA sepajang 2,9 kilometer tersebut. Nantinya, setelah selesai dibangun akan diserahkan kemudian kepada pemerintah untuk dioperasikan.
Dia memperkirakan PTPN III menghabiskan dana untuk membangun rel tersebut sebesar Rp25 miliar-Rp30 miliar per kilometer, dan total diperkirakan menelan investasi Rp80 miliar.