BISNIS.COM, MALANG--Menjelang Ramadhan harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Malang Jawa Timur melonjak tajam.
Kenaikan harga sembako itu juga dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Diantara harga kebutuhan yang naik cukup drastis adalah bawah merah yang semula Rp26.000 per kg naik menjadi Rp38.000 per kg, cabai rawit sudah menembus Rp50.000 per kg. Harga bawang putih dari Rp10.000 per kg menjadi Rp12.000 per kg.
Gula naik menjadi Rp11.500 per kg dibandingkan dengan sebelumnya Rp11.000 per kg, minyak goreng curah Rp10.000 per kg menjadi Rp10.500 per kg.
Sementara itu, harga tepung terigu relatif stabil Rp7.500 per kg. Harga cabai merah juga mengikuti harga cabai rawit yang semula Rp16.000 per kg melonjak Rp18.000 per kg.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Hadi Santoso mengatakan untuk mengendalikan harga bahan pokok pihaknya menggelar operasi pasar di sejumlah pasar tradisional.
“Operasi pasar dilakukan setiap hari di sejumlah pasar tradisional yang meliputi Pasar Besar Malang, Pasar Induk Gadang, Pasar Tawangmangu, Pasar Dinoyo dan Pasar Merjosari,” ujarnya, Selasa (2/7/2013).
Setiap harinya dalam operasi pasar tersebut dipasok sebanyak 1 ton beras, 850 kg gula pasir dan minyak goreng kemasan. Harga jual masing-masing produk jauh di bawah harga pasaran bahan pokok. Operasi pasar ini bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan dilakukan sampai sepekan setelah lebaran.
Menurut Hari Mulyono pemilik warung di Kota Malang kenaikan mulai terasa dua hari sejak BBM resmi naik. Kenaikan harga berangsur merangkat secara signifikan.
“Kenaikan harga bervariasi. Namun khusus untuk cabai rawit lonjakannya cukup tinggi. Dua hari lalu masih di kisaran Rp40.000 per kg. Saat ini juga menembus Rp48.000-Rp50.000 per kg,” jelas dia.
Pedagang di Pasar Besar Malang Agus Salam mengatakan lonjakan harga cukup drastis berlangsung hampir sepekan terakhir. Harga cabai yang melonjak drastis tersebut karena harga ditentukan oleh distributor menyesuaikan pasokan cabai di pasaran.
“Cabai mahal karena disebabkan faktor alam menyusul petani yang mengalami gagal panen. Sehingga pasokan cabai di pasaran menurun sedangkan kebutuhan terus meningkat menjelang bulan puasa,” tambahnya.
Harga bahan pokok diprediksi akan terus melonjak mendekati bulan puasa. Selanjutnya harga akan relatif stabil selama bulan puasa. Namun harga akan kembali naik menjelang lebaran.