BISNIS.COM, JAKARTA—Deklarasi pasangan capres & cawapres Wiranto-Hary Tanoesoedibjo untuk Pilpres 2014 dinilai positif untuk memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat, kendati langkah itu berpotensi untuk mendapat serangan lawan politik.
Pengamat Politik dari Pol-Tracking Institute Hanta Yudha mengatakan deklarasi pasangan capres dan cawapres lebih awal tersebut akan membuat kedua tokoh itu punya waktu lebih panjang untuk kegiatan sosialisasi. Dengan demikian, masyarakat juga bisa lebih leluasa mempelajari track record para calon pemimpin nasional tersebut.
“Sisi positifnya, Hanura punya waktu yang cukup panjang untuk kegiatan sosialisasi pasangan capres dan cawapresnya,” ujar Hanta ketika dihubungi Bisnis lewat telepeon selulernya, Selasa (2/7/2013).
Kendati demikian, Hanta tidak menafikan pasangan tersebut akan rentan terhadap serangan lawan politik karena lebih awal mendeklarasikan diri.
Hanya saja Hanta menegaskan bahwa peluang untuk terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada 2014 merupakan persoalan lain lagi. Menurutnya, Undang -undang Pemilu mensyaratkan parpol harus memenangkan 20% suara di tingkat nasional untuk bisa mengusung calon presiden sendiri tanpa koalisi.
Hanta menyatakan bahwa Partai Hanura tengah memainkan strategi untuk meraup suara pada Pemilu 2014. Menurutnya, kalau Hanura bisa meraih suara minimal 20% pada Pemilu 2014, meski peluang itu kecil, maka Wiranto akan diusung sebagai capres. Namun, jika suara Hanura tidak signifikan maka Hary Tanoe akan dimajukan sebagai cawapres untuk berkoalisi dengan capres dari partai lain.
“Dalam kondisi demikian, Haritanoe bisa saja dipasangkan dengan Aburizal Bakrie, Joko Widodo atau bahkan Megawati Sukarnoputri,” ujarnya.
Bahkan sambil bercanda dia mengibaratkan Hary Tanoe bisa menjadi Basuki Cahya Purnama alias Ahok (wakil gubernur DKI Jakarta) kedua sebagai wakil dari kelompok etnis untuk tingkat nasional.
Setelah mendeklarasikan pasangan capres cawapres Wiranto-Hary Tanoesoedibjo, Ketua DPP Hanura Saleh Husin menyatakan partainya memasang target tiga besar dalam pemilihan anggota legislatif 2014.
"Taget kita di Pileg bisa mencapai minimal bisa masuk tiga besar, itu memang harus dijawab dengan kerja keras," kata Saleh di Gedung DPR.
Terkait elektabilitas Wiranto dan Hary Tanoe yang masih jauh dari capres lainnya, Saleh mengatakan survei di luar hanya sebagai masukan karena Hanura punya survei sendiri.
"Kita punya survei internal yang kita tahu dimana posisi Hanura atau Wiranto dalam survei itu. Terkait survei di luar saya kira itu jadi masukan untuk kita bekerja lebih keras tapi kita tahu posisi kita," kata anggota komisi V DPR tersebut.
