BISNIS.COM, MEDAN--Ratusan mahasiswa Universitas Sumatra Utara (USU) Medan melakukan unjuk rasa menolak rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan melakukan perusakan fasilitas umum seperti rambu-rambu lalu lintas lampu merah.
Ketika lampu merah tersebut berhasil dirobohkan, mahasiswa yang lain meyoraki dan memberikan semangat. Mereka memblokir jalan di pertigaan lampu merah simpang kampus USU Jalan Jamin Ginting dan Jalan Doktor Mansyur.
Pantauan Bisnis di lapangan, Hingga Selasa dinihari (18/6/2013) pukul 00.00 WIB aksi unjuk rasa tersebut masih berlangsung. Tidak hanya merusak lampu merah, mahasiswa USU juga merusak papan nama jalan dan membakar ban bekas di tengah-tengah jalan simpang USU.
Seorang ibu bernama Yanti yang menyaksikan hal tersebut mengaku kecewa. Dia mengatakan agar mahasiswa tidak melakukan tindak anarkis dengan melakukan pengrusakan fasilitas umum.
"Seharusnya mahasiswa kan berbeda dengan masyarakat umum, mereka lebih terdidik. Tidak seharusnya mereka merusak fasilitas lampu merah," ujarnya, Senin malam (17/6/2013).
Aksi unjuk rasa dilakukan sejak pukul 21.00 WIB. Mahasiswa tampak membawa kayu dan batu. Tidak tampak penjagaan aparat dari kepolisian di lokasi unjuk rasa.
Para pengunjuk rasa tidak berniat untuk menghentikan aksinya sebelum tuntutan mereka agar rencana penaikkan BBM dibatalkan, dapat dipenuhi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.