BISNIS.COM, MEDAN—Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzin meminta Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Wakilnya T. Ery Nuradi menggalakkan kembali konsep pembangunan ‘marsipature hutana be’ (membangun kampung halaman masing-masing), karena konsep tersebut merupakan salah satu keunggulan daerah ini yang diprogramkan gubernur Raja Inal Siregar.
“Progam Marsipature hutana be merupakan konsep pembangunan kebanggaan Sumut karena tidak dimiliki daerah lain. Konsep ini diharapkan kembali dihidupkan gubernur Sumut yang dilantik hari ini,” ujarnya disela-sela pidato Pelantikan Gubernur Sumut terpilih Periode 2013-2018 Gatot Pujo Nugoro dan wakilnya T. Ery Nurandi.
Menurut dia, program yang baik harus diteruskan oleh gubernur. Jangan kalau ganti gubernurnya, kata dia, programnya juga ganti. “Sekarang Gubernur terpilih dan dilantik sudah menjadi milik masyarakat Sumut. Jadi wajar jika program-program pembangunan yang mampu mempercepat daerah ini tumbuh lebih baik lagi dapat diteruskan,” tuturnya.
Kalau ari sisi potensi, paparnya, Sumut sudah tidak diragukan lagi. Sumber daya alam mulai dari pertambangan, wisata Danau Toba, dan perkebunan sangat mendukung daerah ini. Keunggulan lain, jelanya, Sumut dekat dengan Selat Malaka yang mampu menekan ongkos angkut produk ekspor ke mencanegara.
Semasa Sumut dipimpin Raja Inal Siregar selama dua periode tahun 1990-an, Gubernur yang dikenal dengan konsep membangun kampung masing-masing (marsipature hutana be/martabe), mengajak seluruh perantau yang berhasil di luar Sumut membangun kampung halaman masing-masing. Program tersebut, mendapatkan respon dari masyarakat Sumut yang berhasill diperantauan dengan membangun sejumlah sekolah unggulan yang kini menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.