BISNIS.COM, JAKARTA—Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan tidak main-main ingin mengakuisisi 51% saham PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) dari tangan Suez Environnement. Hal itu disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Prancis Nicole Bricq.
“Ini keputusan besar, dan harus berani. Kita selesaikan nanti yakin rampung,” katanya di Balai Kota DKI, Selasa (4/6/2013).
Niatnya mengambilalih Palyja sudah menjadi prinsipnya menyediakan air minum bagi masyarakat Jakarta karena sejauh ini swastanisasi operator air tidak bisa memecahkan permasalahan air bagi rakyat.
“Kalau saya ngomong ngga main-main, mengenai minum es boleh guyonan, kalau yang prinsip, engga,” tuturnya.
Kalaupun skenario Suez enggan menjual sahamnya kepada Pemprov DKI, Jokowi memaksa sampai mau. Namun hal itu dilakukan ketika memang negosiasi mentok, untuk saat ini akan dibicarakan secara baik baik.
“[Kalau suez ngga mau] Paksa supaya mau. Wong kita mau baik baik kok. Kita ini mau baik-baik belinya. Mau ngga baik-baik? Ngga mau? baru jurus kedua keluar,” ucapnya.
Diharapkan jika berhasil mengakuisisi Palyja otomatis kinerja perusahaan tidak berorientasi kepada keuntungan tetapi kepada pelayanan kepada masyarakat.