BISNIS.COM, POSO--Jenazah lelaki pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Senin (3/6/2013) sekitar pukul 08.00 WITA, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk kepentingan otopsi dan identifikasi jenazah.
Jenazah yang hancur karena ledakan tersebut dibawa oleh sebuah mobil ambulans dengan pengawalan ketat aparat kepolisian yang diberangkatkan dari Mapolres Poso pukul 13.00 WITA.
Kapolres Poso AKBP Susnadi kepada wartawan termasuk Antara di Mapolres Poso mengaku belum mengetahui identitas pelaku namun ciri-cirinya antara lain berambut lurus, kulit kuning langsat dan tinggi badan sekitar 160 centimeter.
Ketika ditanya apakah pelaku adalah teroris dari kelompok Santoso, Susnadi mengatakan bisa saja, namun ia juga menduga dari kelompok lokal.
Polisi sejak beberapa hari lalu juga sedang mengepung sebuah wilayah di Koronjopu, Kecamatan Poso Pesisir, --berdekatan dengan kawasan Gunung Biru, Tamanjeka, tempat pelatihan teroris yang digerebek polisi tahun lalu-- untuk mengejar teroris kelompok Santoso yang diduga masih bersembunyi di kawasan itu.
Bom bunuh diri yang terjadi sekitar pukul 08.00 WITA di Mapolres Poso tersebut diakui mempunyai sasaran menyerang polisi karena pelakunya menerobos masuk Mapolres hanya beberapa menit setelah anggota Polres selesai melakukan apel pagi.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto yang sedang melakukan kunjungan kerja di Poso sedang berada di dalam Gedung Mapolres Poso saat bom itu meledak di halaman, tepat di depan mesjid At-Taqwa yang terletak bersebelahan dengan gedung utama Mapolres.
Tidak ada korban dari pihak kepolisian sementara kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu serius, hanya kaca jendela mesjid dan ruang Provos Polres Poso yang pecah-pecah dan sedikit kerusakan pada dinding tembok.
Sementara jenazah pelaku hancur demikian juga sepeda motor bebek warna hitam yang digunakan juga hancur dan belum bisa diketahui nomor plat kendaraan tersebut.