Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinosaurus Seharusnya Berbulu

BISNIS.COM, JAKARTA--Jurassic Park kembali hadir di bioskop Indonesia dalam format 3D pada pekan ini, sekitar 20 tahun sejak pertama kali film tersebut dirilis pada 1993. Karya Steven Spielberg itu monumental tidak hanya dalam bentuk penjualan tiket

BISNIS.COM, JAKARTA--Jurassic Park kembali hadir di bioskop Indonesia dalam format 3D pada pekan ini, sekitar 20 tahun sejak pertama kali film tersebut dirilis pada 1993. Karya Steven Spielberg itu monumental tidak hanya dalam bentuk penjualan tiket maupun teknik perfilman. 

Film peraih 3 penghargaan Oscar dan telah meraih hampir US$1 miliar dari penjualan tiket di seluruh dunia juga memiliki dampak besar pada budaya populer. Untuk sebagian besar orang di dunia, Jurassic Park adalah perkenalan pertama mereka dengan dinosaurus. Gambaran Spielberg tentang dinosaurus melekat erat di benak setiap penonton, anak-anak maupun dewasa, tentang bentuk, ragam, hingga cara hidup kelompok spesies-spesies tersebut.

Sayangnya, sebagian besar gambaran Spielberg menanamkan ide yang bermasalah tentang Dinosaurus, jika bukan salah. Contohnya nama Brontosaurus yang digunakan untuk menyebut binatang herbivora super raksasa di dalam Jurassic Park sebetulnya sudah ratusan tahun tidak digunakan. Binatang itu lebih lazim disebut sebagai Apatosaurus. Pterodactyl apalagi, hewan terbang itu bahkan bukan Dinosaurus. 

Namun, permasalahan paling besar dalam ilustrasi Spielberg adalah penggambaran Dinosaurus bipedal seperti Tyrannosaurus Rex (T-Rex) dan Velociraptor sebagai makhluk raksasa dengan kulit bersisik berwarna gelap seperti kadal.

Faktanya berbagai temuan fosil sejak 1990-an hingga saat ini justru memperkuat teori bahwa dinosaurus bipedal seperti T-Rex dan Velociraptor, memiliki bulu berwarna terang.

Rangkaian eskavasi di formasi geologis Yixian di timur laut China dan Jerman dalam 10 tahun terakhir menemukan berbagai fosil dinosaurus yang memiliki struktur menyerupai bulu. Sebagian besar fosil tersebut digolongkan sebagai Coelurosauria, kelompok spesies yang di antaranya menaungi spesies Tyrannosaurus dan burung modern.

 

Sampai saat ini, memang belum ada temuan yang bisa mengkonfirmasi atau membantah teori bahwa T-Rex memiliki bulu. Namun, berbagai temuan struktur bulu dalam puluhan jenis fosil Tyrannosaurus lain dipandang cukup menjadi acuan bahwa T-Rex seharusnya digambarkan berbulu.

Struktur bulu juga ditemukan dalam fosil Dinosaurus lain yang jadi bintang utama Jurassic Park, Velociraptor. Eskavasi di Mongolia menemukan fosil tulang lengan Velociraptor dengan tonjolon-tonjolan yang dipercaya sebagai pangkal bulu (quill knobs). (Alan Turner, Feather Quill Knobs in the Dinosaur Velociraptor, 2007). Struktur serupa juga ditemukan pada dinosaurus bipedal lain, Megalosaurus. (Oliver Rauhut, et al, 2012).

Para paleontolog saat ini juga bisa memperkirakan warna bulu yang menyelimuti tubuh hewan-hewan purba itu. Warna bisa diperkirakan setelah penemuan Melanosoma di dalam beberapa fosil bulu Dinosaurus di China. Melanosoma adalah bagian dari sel yang mengandung melanin, pigmen pembawa warna pada makhluk hidup.

Artikel yang ditulis Michael Benton dkk dalam jurnal “Nature” pada 2010 menyatakan jenis Melanosoma yang ditemukan dalam fosil bulu tersebut adalah phaeomelanosomes, penanda spektrum warna cokelat kemerahan hingga kuning. Temuan ini menunjukkan Dinosaurus di dalam dunia Jurassic Park seharusnya lebih menyerupai burung beraneka warna di hutan tropis daripada kumpulan kadal raksasa berwarna hijau atau cokelat.

Universal Pictures, studio pemegang hak franchise Jurassic Park telah mengumumkan rencana memproduksi Jurassic Park 4 dalam waktu dekat. Penggemar film pasti bergairah menanti dunia baru yang bisa diciptakan Hollywood dengan teknologi CGI dan 3D yang berkembang pesat dalam 20 tahun terakhir.

Sayangnya, dunia baru tersebut tidak akan menyertakan Dinosaurus berbulu. Sutradara Jurassic Park 4, Collin Trevorrow telah memastikan hal tersebut melalui Twitter pada 20 Maret 2013. “No Feathers . #JP4,” tulisnya dalam akun @collintrevorrow.

Hollywood mungkin merasa burung raksasa warna-warni tidak akan semenakutkan kadal raksasa. Tidak juga, coba cari video burung unta di Youtube. Mereka cukup mengerikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper