BISNIS.COM, JAKARTA—Setelah 103 tahun dilarang, Badan Pramuka Amerika akhirnya mengizinkan anggotanya berasal dari kalangan kaum gay setelah melalui perdebatan sengit di antara kelompok pendukung dan penentang.
Keputusan itu diambil setelah kelompok pendukung kaum gay memenangkan 60% suara di Dewan Nasional yang terdiri dari 1.400 delegasi pada Kamis waktu setempat, atau Jumat, (24/5/2013) WIB. Izin bagi kaum gay untuk berkiprah di dunia kepanduan itu akan dimulai pada 1 Januari 2014 mendatang.
Namun demikian, larangan bagi kelompok gay untuk menjadi pimpinan di dunia kepramukaan di negara itu masih tetap diberlakukan.
Keputusan membolehkan kaum gay jadi anggota pramuka diambil setelah kelompok gay dan aktivis hak azasi manusia melakukan lobi selama beberapa minggu.
Lobi tersebut dilakukan pada kelompok gereja dan kaum konservatif yang menjadi perintis pendirian kepramukaan di negara tersebut.
Dukungan terhadap kaum gay bahkan datang dari kelompok gereja terbesar di Amerika Serikat seperti Mormon Methodist. Kedua gereja itu merupakan sponsor terbesar atas dunia kepramukaan di negara itu.
Secara nasional, dukungan terhadap kaum gay juga terus meningkat di Amerika dengan margin hampir dua banding satu. Amerika Serikat sebelumnya juga mengizinkan kaum gay untuk menjadi anggota militer meski sebagian besar kaum gay tidak mau mengidentifikasi dirinya secara tegas.
"Pramuka sudah tidak mendengar kami lagi, " ujar John Stemberger, seorang pengacara dari Orlando yang sebelumnya pernah berkarir di dunia kepramukaan sebagaimana dikutip Reuters.
Organisasi yang dipimpinnya, Eagle Scout, merupakan penentag utama pencabutan larangan bagi kaum gay berkiprah di dunia kepanduan.
Sementara itu, Presiden Badan Kepanduan Amerika, Wayne Perry mengatakan pihaknya tidak pernah menghalangi anak muda untuk ikut di organisasi tersebut.
Zach Wahls, anggota Eagle Scout yang dibesarkan oleh kedua orang tuanya yang sama-sama lesbian mengatakan bahwa sudah waktunya dunia berubah. (Foto: Fugly.com)