BISNIS.COM, BANDUNG--Pemerintah Singapura meminta kepastian keamanan berinvestasi di Jawa Barat terkait menghangatnya situasi kamtibmas di provinsi tersebut.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan kegelisahan Singapura tentang situasi keamanan di Jabar tergambar saat Dubes Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar berkunjung pada Jumat (17/5).
Menurutnya, dalam kunjungan yang hanya berlangsung sekitar 20 menit tersebut pembicaraan didominasi persoalan keamanan.
Sebagai negara tetangga, Singapura sangat bergantung pada keamanan di kawasan ASEAN.Jika di Indonesia, salah satunya Jawa Barat kurang kondusif akan berpengaruh terhadap Singapura.
“Mereka tanya [keamanan] Jabar bagaimana Pak? Persoalan ini berpengaruh pada investasi dan ekonomi mereka. Saya pastikan Jabar aman,”katanya, Minggu (19/5/2013).
Menurut Heryawan, Dubes Anil juga mengonfirmasi pemberitaan yang menyebutkan Jabar sarang teroris yang
merugikan. Singapura khawatir karena banyak tenaga kerja berasal dari Jabar.
Namun kekhawatiran tersebut sudah ditepis karena sudah diberikan penjelasan panjang lebar.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Andri Hadi mengatakan Singapura memandang Indonesia, khususnya Jawa Barat, sangat penting dalam ekspansi ekonomi.
Pihaknya, mencatat sejak 5 tahun terakhir, Singapura menjadi negara investor terbesar di Tanah Air.
“2012 lalu total investasinya mencapai US$4,9 miliar dengan 793 proyek,” katanya.
Menurut Andri, melihat kencangnya arus investasi dari Singapura, pemerintah dan pengusaha di Jabar harus lebih giat mempromosikan potensi yang ada.
Dia menyarankan perlu adanya berbagai pertemuan antarpengusaha Jabar dan Singapura, agar arus investasi tetap masuk ke Jabar.
“Tujuannya, untuk berbagi informasi tentang kemampuan dan potensi masing-masing,” ujarnya.
Andri menambahkan Singapura juga saat ini menjadi target pariwisata yang potensial. Tahun lalu wisatawan Singapura yang ke Indonesia mencapai 1,2 juta orang.
"Jabar semestinya bisa memanfaatkan peluang itu. Apalagi, saat ini, antara Jabar, khususnya Bandung, dan Singapura sudah terkoneksi karena adanya rute penerbangan," tegasnya.
Ketua Komite Tetap Perdagangan Luar Negeri Kadin Jabar, Yusuv Sukhyar pengusaha lokal harus bisa mendorong dan meningkatkan kerjasama ekonomi dengan Singapura.
Menurutnya menggaet partner dari Singapura bisa menjadi jalan pengusaha lokal meningkatkan investasi dan perdagangan Singapura di Jabar.
Agar keinginan ini bisa terwujud, Kadin Jabar segera menjalin kerjasama dengan Indonesia Business Centre (IBC) di Singapura.
Yusuv mengatakan melalui IBC, pengusaha asal Jabar bisa melakukan perluasan pasar dan peningkatan investasi.
“Lewat IBC juga kami menginginkan munculnya kesetaraan kerjasama,” tuturnya.
Menurutnya, meski Singapura besar berinvestasi di Jabar, pengusaha lokal pun harus bisa membuka pasar yang sama di negara tetanga tersebut.
Proses pertukaran informasi antara pengusaha kedua belah pihak dinilai akan menguntungkan hubungan ekonomi Singapura dan Jabar.
"Jangan sampai ada beberapa hal yang menjadi kendala, baik bagi pengusaha Jabar, maupun Singapura," katanya.
Sementara itu, Chairman Board of Advisors IBC Setyadi Ongkowidjaja mengatakan, pihaknya siap menjadi mitra para pelaku usaha Jabar dalam meningkatkan sinergitas dengan Singapura.
Sinergitas itu menurutnya bisa dilakukan dalam berbagai hal, seperti, data base pertumbuhan dan potensi ekonomi Jabar, informasi peluang investasi, termasuk kendalanya.
Dia menilai para pengusaha Singapura perlu partner bisnis di Indonesia, khususnya di Jabar.
“Mereka membutuhkan pemahaman tentang Indonesia,termasuk Jabar, yang lebih mendalam. Kami harap, ini bisa menjadi titik awal peningkatan kerjasama dengan Singapura," katanya.(k57/yop)