BISNIS.COM, JAKARTA— Pejabat tinggi militer Amerika Serikat menyatakan pengiriman peluru anti-pesawat udara Rusia untuk Suriah akan 'membesarkan hati' rezim dan mengobarkan perang saudara di negara itu. Suriah disebut-sebut mendapatkan peluru kendali (rudal) jenis S-300 dari Rusia.
Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Martin Dempsey mengatakan bahwa Moskow telah mengirim rudal jelajah canggih pembunuh peluru kendali dan anti pesawat udara untuk rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Hal ini adalah keputusan yang sangat disayangkan karena akan membesarkan hati rezim dan memperpanjang penderitaan rakyatnya," kata Dempsey pada konferensi pers ketika ditanya tentang laporan tentang pengiriman rudal seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/5/2013).
"Ini tidak tepat waktu dan sangat disayangkan." Sambungnya.
Sementara itu, The New York Times yang pertama kali melaporkan pengiriman senjata itu saat mengutip pejabat AS yang tak bersedia disebutkan namanya, menyebutkan bahwa bahwa rudal itu dilengkapi dengan radar canggih.
Menurutnya, Rusia sebelumnya telah menyampaikan rudal jelajah Yakhonts ke Suriah. Namun, Suriah tidak memiliki radar yang canggih.
Pada konferensi pers yang sama, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel mengatakan, Amerika Serikat akan terus berunding dengan Rusia mengenai konflik Suriah dan kedua negara berbagi minat dalam mencegah perang regional yang potensial akan meledak.