BISNIS.COM, BOGOR--Baru 50 juta penduduk Indonesia yang dianggap mapan, 70 juta berada di kelas menengah dan sisanya (sekitar 100 juta orang) masih dalam kondisi hampir miskin dan miskin.
“Kita masih memiliki kendala dalam kemiskinan. Secara nasional 11,66%. Di beberapa daerah mencapai 12%, di Jawa 9%, Sumatera 11%.
Yang betul-betul sudah tuntas ekonomi 50 juta orang, 70 juta orang masuk kelas menengah dan sisanya hampir miskin dan miskin," kaya Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr.Ir. Yonny Koesmaryono MSc di hadapan pimpinan anggota MPR dan DPR RI serta mahasiswa IPB.
Menurut Komisi Ekonomi Nasional (KEN), masyarakat miskin makin sulit mengakses pembangunan ekonomi. Dan kalau bicara demokrasi ekonomi, yang penting adalah mengangkat hampir 100 juta penduduk yang belum sejahtera,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam 4 Pilar Goes To Campus di Auditorium Thoyib H, Kampus IPB Darmaga.
Sosialisasi bertemakan Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, itu menghadirkan tiga narasumber yaitu Hj. Vera Febyanthy MM, anggota MPR RI F PD, Dr. Ir. Arif Budimanta MSC, Anggota MPR RI F PDI Perjuangan, dan dosen IPB Dr. Arif Satria, demikian siaran pers IPB, Sabtu (11/5/2013).
Menurut Prof. Yonny, demokrasi ekonomi harus menitikberatkan perhatian dan pembanguan pada masyarakat pedesaan. Karena kantong-kantong kemiskinan yang saat ini ada di Indonesia berada di daerah pedeesaan.
Karena itu, jika masyarakat tani di desa terangkat, niscara berkurang juga kemiskinan di Indonesia.
Demokrasi ekonomi yang dikehendaki Tap MPR No 16 tahun 1998, Tentang Politik Ekonomi dalam Rangka Demokrasi Ekonomi adalah kegiatan ekonomi yang berasal dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat.
Dalam demokrasi itu harus terjadi kemitraan antara pengusaha kecil dan menengah dengan pengusaha besar serta BUMN. Serta menjadikan pengusaha kecil, menengah dan koperasi sebagai dasar ekonomi nasional.
Pernyataan itu disampaikan Dr. Ir. Arif Budimanta MSC, anggota MPR RI F PDI Perjuangan, saat membacakan sambutan pimpinan MPR RI dalam acara tersebut.