Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUSNO DUADJI: Lambatnya Eksekusi Rusak Citra Negara

BISNIS.COM, JAKARTA—Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai belum tertangkapnya mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji hingga kini bisa merusak citra negara.

BISNIS.COM, JAKARTA—Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai belum tertangkapnya mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji hingga kini bisa merusak citra negara.

“Saya kira betul ya, karena Polri ini kan kita bicara soal negara. Jaksa juga negara, makin lama yang bersangkutan itu makin berat. Maka makin lama pula masyarakat beranggapan bahwa negara gak bisa kejar Susno maka citra negara akan turun,” Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala, Kamis (2/5/2013).

Adrianus mengatakan eksekusi Susno tersebut hanya menunggu soal waktu. Sebab, Susno  bukan merupakan orang yang memiliki peta kejahatan yang luas.

Dengan demikian, dirinya yakin bahwa Polri tidak memiliki kesulitan untuk menangkap mantan terpidana kasus penanganan perkara PT Salmah Arwana Lestari (PT SAL) dan dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008 itu.

“Dengan kata lain, dia berada di rumah-rumah megah, mungkin rumah saudara atau kerabatnya. Karea dia gak mungkin ada di gorong-gorong di tempat kumuh. Karena dia adalah orang menengah elit yang memang memiliki peta kejahatan yang tidak terlalu luas. Jadi ini soal waktu saja,” ungkapnya.

Saat ditanya apakah yang membuat Polri dan Kejaksaan cukup kewalahan karena hanya soal waktu dan peta kejahatan yang sempit, Adrianus menjawab karena negara ini berada pada koridor hukum.

Menurutnya, Polri harus memiliki dasar hukum yang jelas ketika memasuki sebuah rumah yang diduga ada keberadaan pihak yang bersangkutan.

“Perlu ada satu mekanisme kan. Bicara tentang supremasi hukum, lalu polisi main grebek saja, perlu ada bukti. Kemudian kita nanti mulai lihat hukum sebagai hambatan dalam hal ini, ini bukan hambatan sih, tapi lebih kepada waktu saja lalu Pak Susno akan keluar dan dicegat dan seterusnya,” katanya.  (ra)

Dia jua membantah jika landasan hukum pemerintah kurang kuat, karena masyarakat harus patuh. Maka pencarian juga harus diupayakan bersifat patuh hukum untuk menghindari salah tangkap. “Makanya kita perlu mengejar dia dengan cara hati-hati dan tidak melanggar hukum,” jelasnya.

 

Sementara itu, Adrianus menyebutkan bahwa hanya orang bodoh yang mau melindungi Susno. Pada seminggu lalu, menurutnya, orang mungkin masih berpikir melindungi situasi yang dimana keberadaan Susno akan dibebaskan oleh Jaksa agung.

“Tapi kini ketika semua org sudah memusuhi dia, maka kalau ada orang yang mendukung dia, saya pikir bodoh, karena paling itu adalah keluarga terdekat yang memuiliki hubungan emosional yang luar biasa dengan Pak susno,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Winda Rahmawati
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper