BISNIS.COM, MEDAN--Hampir 50 persen dari sekitar 700 perusahaan anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut memiih tidak beroperasi di Hari Buruh (May Day) 1 Mei.
"Dalam pertemuan Apindo akhir pekan lalu, ratusan perusahaan khususnya industri besar menyatakan siap tidak beroperasi pada Rabu saat May Day dengan berbagai alasan khususnya menyangkut keamanan perusahaan dan pekerja," kata Sekretaris Apindo Sumut Laksamana Adiyaksa di Medan, Senin (29/4/2013).
Untuk menyiasati jangan sampai produksi perusahaan terganggu, pengusaha dan pekerja sepakat mengganti jam kerja yang hilang pada May Day itu.
Diharapkan, pekerja yang melakukan unjuk rasa pada May Day itu juga tidak melakukan sweeping di perusahaan termasuk melakukan hal-hal yang menggangu ketenangan masyarakat umum.
"Sejak awal, Apindo setuju kalau May Day dijadikan hari libur. Jadi ketika tahun ini jumlah perusahaan yang mau meliburkan perusahaannya semakin banyak, asosiasi mendukung," katanya.
Apalagi, kata dia, Pemkot Medan menggelar Peringatan May Day di Lapangan Merdeka Merdeka, dimana pengurus Apindo juga akan hadir bersama jajaran pemerintah dan serikat pekerja.
Ia berharap kegiatan peringatan itu berlangsung aman dan tertib.
Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumut Edward Pakpahan mengatakan liburnya perusahaan akan membuat pekerja menjadi lebih leluasa merayakan May Day.
Dia menyebutkan pada May Day tahun ini pekerja masih tetap meminta penghapusan tenaga kerja kontrak dan upah layak.
"SBSI mendukung langkah perusahaan di Sumut yang tidak beroperasi karena libur May Day adalah salah satu tuntutan pekerja," katanya.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan Armansyah Lubis, menyebutkan peringatan May Day tahun ini mengusung tema "Bersama Sejahtera" yang direncanakan dikuti sekitar 2.500 pekerja.
May Day akan diisi dengan sejumlah kegiatan, mulai upacara hingga hiburan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
