BISNIS.COM, WASHINGTON -- Perekonomian Amerika Serikat bertumbuh kurang dari prediksi kuartal I/2013 karena penurunan belanja untuk pertahanan melemahkan peningkatan terbesar pada belanja konsumen selama 2 tahun terakhir.
Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan yang dirilis di Washington pada Jumat (26/4), Produk Domestik Bruto (PDB) AS naik pada level rata-rata per tahun 2,5% menyusul adanya prediksi sebesar 0,4% pada kuartal IV/2012. Sebanyak 86 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan adanya peningkatan sebesar 3%.
Laporan lain menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen merosot pada April. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa belanja rumah tangga—yang menopang belanja pada kuartal sebelumnya dengan menekankan pada tabungan—tidak dapat lagi menyokong belanja pada fase yang sama akibat naiknya pajak pendapatan.
Pemangkasan lintas departemen pada belanja pemerintah federal yang mulai dijalankan pada Maret juga memberi pengaruh terhadap pertumbuhan.
“Sangat meyakinkan bahwa konsumen meneruskan belanja pada fase yang solid meskipun terdapat berbagai kendala,” ujar Russell Price, Ekonom Senior di Ameriprise Finansial Inc. di Detroit. “Kita akan melihat sedikit pelambatan dalam kuartal ini. Pajak pendapatan masih membebani konsumen, dan angka pengangguran yang melemah pada Maret lalu tidak akan membawa dampak yang baik bagi belanja.”
Hasil Survei
Proyeksi PDB AS dalam survei Bloomberg berada pada kisaran 1% hingga 3,8%. Laporan yang baru saja diumumkan oleh Departemen Perdagangan adalah yang pertama dari 3 laporan pada kuartal ini. Laporan lainnya akan dirilis pada Mei dan Juni.
Belanja konsumen—yang berkontribusi sebesar 70% dalam perekonomian—meningkat pada level 3,2% di kuartal I/2013. Peningkatan tersebut adalah yang terbesar sejak kuartal IV/2010.
Danielle Colbert, seorang warga Maryland berusia 33 tahun, mengatakan dia belanja untuk keperluan rumah tangga di toko-toko populer seperti Pier 1 Imports Inc., Regency Furniture Inc., dan Macy’s Inc. Colbert dan suaminya membangun sebuah rumah tahun lalu dengan memanfaatkan rendahnya suku bunga.
“Perekonomian berjalan sangat sangat lambat seiring dengan semakin tingginya harga rumah,” ujar Colbert, yang juga mengaku biasa membeli pakaian wanita di Macy’s. (Bloomberg)