BISNIS.COM, BOSTON-Rakyat Amerika Serikat belum lepas dari ingatan peristiwa serangan 11 September 2001, kini diingatkan lagi dengan ledakan bom yang terjadi di saat berlangsungnya lomba lari maraton Boston, Senin sore (15/4/2013) waktu setempat. Dua ledakan keras menewaskan - sejauh ini - sebanyak 3 orang dan lebih dari 100 luka-luka.
Presiden Barack Obama melalui televisi nasional mengatakan, masih belum jelas siapa yang berada di balik peledakan itu. Ia mengatakan pelaku ledakan itu akan diketahui. Ia tidak ada mengeluarkan kata "teror".
"Kita belum tahu siapa yang melakukan ini dan mengapa. Dan jangan sampai mengeluarkan konklusi sampai kita semua mengetahu kenyataannya," kata Obama.
"Tapi jangan salah, kita akan menyelidiki hingga ke dasar masalah ini dan kita akan mengetahui siapa pelakunya, kita akan mengetahui mengapa mereka melakukan hal ini," ungkap Obama.
Ofisial senior Gedung Putih, berbicara dalam kondisi awal ledakan itu, mengatakan "adanya ledakan sampai beberapa kali--seperti yang baru saja terjadi-- jelas perbutan teror." Ketika ledakan itu terdengar, suasana menjadi kacau balau, teriakan di sana sini, termasuk para penonton maraton yang berusaha secepatnya meninggalkan tempat mereka.
Laporan berita menyebutkan, salah satu akibat fatal ledakan itu, terjadi pada bocah berusia delapan tahun dan beberapa orang mengalami luka berat. Seorang wanita mengatakan kepada CNN bahwa ledakan itu merupakan terkeras yang pernah didengarnya, karena membuat tanah bergetar.
Ledakan bergemuruh itu terjadi di dekat garis finish maraton, jauh setelah para juaranya lewat. Peserta yang masih berlomba ketika ledakan itu terdengar, berserabutan ke sana ke mari. Sekitar 27.000 orang mengikuti lomba lari itu.
Rekaman video yang ditayangkan TV Amerika menunjukkan situasi ketika ledakan pertama terjadi : Ledakan terjadi di bagian kiri jalan di arah belakang penonton yang memadati arena dimana berbagai warna bendera negara peserta lomba berkibar.
Petugas keamanan yang mengenakan jaket kuning menutup telinga mereka dan seorang pelari terlempar di atas tanah sementara asap membumbung ke udara. Kibaran bendera warna-warni itu seperti disentak saat terjadi ledakan. Komentar-komenta pun berkeluaran. "Kami melihat orang dengan kakinya yang terluka berat," kata Mark Hagopian, pemilik Charlesmark Hotel.
"Orang yang dekat dengan saya mengalami cedera berat pada kakinya, tapi ia masih hidup," katanya.
"Kejadian itu amat buruk dan amat cepat terjadi," katanya, "Ledakan luar biasa besar. Kami merasakan seperti ada hembusan angin pada wajah saya...Polisi mengatakan, "Cepat pergi...pergi...mungkin akan ada ledakan lebih besar." Kepada Kepolisian Boston Ed Davis menyatakan dalam temu pers bahwa kemungkinan korban tewas akan bertambah dan mereka masih melakukan penyelidikan.
Agen Khusus FBI Rick DesLauriers mengatakan, "Ini merupakan penelitian kriminal dan amat berpotensi sebagai serangan teroris." Lebih dari 100 orang luka, kata Gubernur Massachusetts Deval Patrick, namun belum berani menyatakan angka sebenarnya. Boston Globe menyatakan korban cedera bisa mencapai 125 orang.
Berita NBC, mengutip pernyataan petinggi, melaporkan bahwa polisi menemukan beberapa "pecahan alat peledak" di Boston, dan meningkat kemungkinan bahwa ledakan itu dikoordinir.
Dua ledakan keras itu terjadi setelah lebih dari satu dekade lalu ketika 3.000 orang tewas akibat serangan pesawat di New York, Washington dan Pennsylvania pada 11 September 2001.
Perasaan panik melanda semua pihak setelah ledakan itu dan para petinggi pemerintah Boston mengimbau orang agar berhati-hati dan tidak berkumpul dalam jumlah besar.
Senator Dianne Feinstein dari Komite Intelijen Senat, mengatakan ia yakin ledakan itu merupakan serangan tapi belum dapat dipastikan apakah pelakunya warga setempat atau dari pihak asing.
Ketika ditanya apakah pelaku itu teroris, tokoh wanita itu mengatakan kepada wartawan, "Kelihatan cara kerjanya sama." Keamanan ditingkatkan di New York dan Washington -- keduanya tempat serangan 9/11 -- termasuk juga di Los Angeles dan San Francisco.
Ledakan di Boston mempengaruhi pasar Amerika dan Dow serta S&P turun 500 pada masa penutupan.
Maraton Boston merupakan salah satu lomba paling besar yang diadakan tahunan di Amerika Serikat. Para pesertanya harus lolos kualifikasi untuk mengikutinya dan bisanya penontonnya mencapai ribuan orang.
Perlombaan itu menarik minat para atlet tingkat dunia dan banyak diantara mereka sudah menyelesaikan lari sebelum ledakan terjadi. Video perlombaan menunjukkan jam marator pada angka 4:09:44.
Beberapa jam kemudian, bendera di menara putih Gedung Capitol AS di Washington direndahkan untuk menghormati para korban ledakan itu.
Berikut beberapa link video terkait bom Boston:
http://www.youtube.com/watch?v=WIAfyYQzZaM&feature=share&list=PLtMSwy96r2CZhYJnZoQ8MAl5dwcnQhWdx
http://www.youtube.com/watch?v=wnJy1ERGMZ8&feature=share&list=PLtMSwy96r2CZhYJnZoQ8MAl5dwcnQhWdx
http://www.youtube.com/watch?v=d-HKg5yc-uk&feature=share&list=PLtMSwy96r2CZhYJnZoQ8MAl5dwcnQhWdx
http://www.youtube.com/watch?v=7jMYObtjToU&feature=share&list=PLtMSwy96r2CZhYJnZoQ8MAl5dwcnQhWdx
http://www.youtube.com/watch?v=4x-VKqe4cvA&feature=share&list=PLtMSwy96r2CZhYJnZoQ8MAl5dwcnQhWdx
http://www.youtube.com/watch?v=SMY8hlrCIoA&feature=share&list=PLtMSwy96r2CZhYJnZoQ8MAl5dwcnQhWdx
http://www.youtube.com/watch?v=046MuD1pYJg&feature=share&list=PLtMSwy96r2CZhYJnZoQ8MAl5dwcnQhWdx
http://www.youtube.com/watch?v=Vf1JsRnTB-o&feature=share&list=PLtMSwy96r2CZhYJnZoQ8MAl5dwcnQhWdx
http://www.youtube.com/watch?v=pJfTsdTaX7U&feature=share&list=PLtMSwy96r2CZhYJnZoQ8MAl5dwcnQhWdx
(antara/afp/video-video: youtube)