BISNIS.COM, SURABAYA--Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen membuat Surabaya sebagai kawasan zero HIV/AIDS, salah satunya dengan mengampanyekan pola hidup sehat.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan keberadaan lokalisasi di Kota Surabaya menjadi kawasan terdampak HIV/AIDS.
Menurutnya HIV/AIDS mengancam 3.132.764 warga Kota Surabaya. Jumlah pengidap HIV/AIDS sempat naik.
Namun, pihaknya terus mencegah dampaknya hingga terjadi penurunan signifikan pada 2011 dan 2012 lalu.
"Dilihat dari jenis pekerjaannya, 126 orang pengidap HIV/AIDS merupakan ibu rumah tangga. Jumlah terbanyak merupakan pekerja swasta yang mencapai 218 orang.
Hal tersebut terjadi karena lokalisasi di Surabaya menjadi satu dengan kawasan rumah tangga," ujar Risma seperti dikutip pada publikasi resmi Pemkot Surabaya, Senin (15/4/2013).
Dia menuturkan beragam upaya telah dilakukan Pemkot untuk menekan jumlah pengidap HIV/AIDS hingga angka nol diantaranya dengan promosi melalui media massa tentang pentingnya hidup sehat untuk menghindari HIV/AIDS.
Selain itu, Pemkot juga melakukan langkah preventif seperti layanan kesehatan melalui pemeriksaan dan pengobatan gratis di Puskesmas.
"Inovasi terus dilakukan salah satunya melaluilayanan secara mobile agar warga tak perlu jauh-jauh ke Puskemas. Upaya kuratif dengan menggelar home care treatment [pengobatan di rumah] dan pemberian makanan tambahan dan suplemen kepada pengidap HIV/AIDS," imbuhnya.
Risma mengakui pihaknya beberapa kali berkunjung ke sekolah-sekolah mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS kepada siswa/siswi.