Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERGANTIAN KAPOLRI: Ini Dia Kandidat Pengganti Timur Pradopo

 

 

 

 

BISNIS.COM, JAKARTA--Isu mengenai siapa sosok pengganti orang nomor wahid di Korps Bayangkara kini kian santer. Terlebih, kabar itu merebak setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan hal itu.

Kabar semakin bertiup kencang karena penggantian petinggi Polri dimajukan dibandingkan dengan batas pensiun yang dijadwalkan pada Januari 2014.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pun mengakui sejak 3 bulan lalu telah melakukan penelitian komprehensif mengenai siapa-siapa yang patut dan layak membawa insitusi kepolisian ini ke depan menjadi lebih baik. Dari kajian komprehensif tersebut, diharapkan bisa diselesaikan pada akhir bulan ini.

“Pemilihan Kapolri akan dimajukan pada Agustus, bulan depan kami sudah serahkan ke presiden,” ungkap komisioner Kompolnas M. Nasser kepada Bisnis, Jumat (12/4/2013).

Sesuai dengan Undang-undang, Kompolnas lah yang memberikan saran dan pertimbangan kepada presiden untuk menyampaikan pengangkatan dan pemberhentian Kapolri.

Kini, Kompolnas mengakui telah mengantongi sebanyak 9 nama (dari sebelumnya menyebutkan 8 nama) sebagai calon pengganti Kapolri Timur Pradopo.

Beberapa syarat mutlak untuk kriteria dan track record yang potensial pun ditetapkan untuk memilih pengganti Kapolri Timur, di antaranya pernah menjabat sebagai Kapolda tipe A, memiliki masa kerja sekitar 2 tahun sebelum pensiun, dan Komisaris Jenderal [bintang 3].

“Tapi bisa aja ada inspektur jenderal bintang 2 yang bagus terus didorong maju,” katanya.

Saat didesak untuk membocorkan beberapa nama, Nasser hanya mau menyebutkan tiga nama. Mereka adalah Budi gunawan, Sutarman, Anang Iskandar.

Lain lagi dengan yang disampaikan oleh komisioner Kompolnas lainnnya, Adrianus Meliala. Dia belum mau mengungkap seorang pun pengganti Kapolri baru.

Namun, katanya, akselerasi pergantian pada Agustus yang berarti 5 bulan lebih cepat itu merupakan waktu yang pas bagi Pak Timur untuk memasuki persiapan pensiun. Tidak seperti kasus sebelumnya, yaitu Dai Bachtiar yang berhenti menjabat Kapolri dan masih memiliki sisa 2 tahun lagi untuk pensiun.

 “Selama 2 tahun dia punya bintang 4 tapi tidak punya power. Tentu akan buat dia jadi menderita, tapi  ya untunglah dia dapat jabatan sebagai duta besar [di Malaysia] sampai kemudian pensiun,” jelasnya.

Rencananya, ungkap Adrianus, Kompolnas sudah harus memiliki data sementara pada akhir bulan ini. Kemudian, para calon Kapolri akan diundang untuk berdiskusi bersama dan selanjutnya diserahkan ke meja presiden pada bulan depan atau sekitar akhir Mei.

Demi memilih Kapolri baru yang benar-benar berkualitas dan lebih baik, Kompolnas pun turut membuat agregat untuk menyematkan peringkat kepada kandidat Kapolri yaitu integritas, kredibilitas, dan akseptasi tentang bagaimana kemampuannya dalam berkomunikasi dengan masyarakat.

Harapannya, setelah selesai dengan penelitian yang sedang dilakukan ini, Kompolnas  akan mengundang para kandidat Kapolri dan memberikan peringkat kepada mereka masing-masing.

“Namun, itu semua hak prerogratif Presiden untuk tetap memilih. Presiden tidak akan terikat dengan peringkat kami tetapi minimal presiden ada gambaran lah untuk memilih,”

Selanjutnya, ketika presiden sudah memutuskan salah satu pilihannya, maka nama Kapolri terpilih akan disodorkan ke DPR untuk menjalani fit and proper test. “Dan kami [tidak lagi] ikut campur kesitu,” katanya.

Adapun, saat ditanyakan bagaimana sosok pengganti Kapolri itu, Adrianus menyebutkan bahwa Kapolri harus mampu memiliki dilema antara berintegritas dan pintar. Kalau hanya berintegitas saja tetapi tidak pintar, nanti Polri tidak akan bisa maju. Jadi dia harus memiliki keduanya.

“Cuma memang gak mungkin ada pada seorang itu keduanya. Jadi di satu pihak dia harus cukup pinter, tapi juga harus cukup berintegritas,”

Saat apakah Kapolri yang sekarang ini tidak cukup berdilema? “ Kesannya sekarang eee... apa namanya udah saya gak mau ngomong , tapi minimal ke depan kedua komponen itu harus keluar yakni pintar, cemerlang, visioner, reformis, tapi di pihak lain juga integritas tinggi, bersih,” jawabnya.

“Kalau cuma sekadar bersih tapi bego, ya Polri nya jalan di tempat, kalo pintar tapi tidak bersih nanti ada lagi kasus Djoko Susanto,” sambungnya lagi.

Berbeda lagi dengan pengungkapan dari komisioner Kompolnas Edi Putra Santoso. Dia menyampaikan pendapat dan fakta yang berbeda pula. “Petinggi Polri yang baru itu nantinya harus yang bisa blusukan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (12/4/2013).

Menurutnya, Kompolnas menginginkan Kapolri yang humanis, tegas, dan memasyarakat. Sebab, aparat kepolisian adalah sipil dan hendaknya bisa selalu berada di tengah masyarakat.

“Dari sms yang kami terima banyak sekali yang minta agar Kapolri dekat dengan masyarakat,”

Edi pun mau menguak 8 nama calon pengganti Kapolri, tak seperti Adrianus yang memilih bungkam dan Nasser yang hanya mau menyebutkan tiga nama.

Sebanyak 8 nama yang bermunculan itu antara lain Sutarman (Akpol 81/foto ketiga dari kiri), Budi Gunawan (akpol 83/foto kedua dari kiri), Anang Iskandar (Akpol 82/foto kiri), Putut Bayusena (84/foto kanan), Anas Yusuf (84), Anis Angkawijaya (81), Puji Hartanto (83), Badrudin Haiti (80).

Namun, saat ditanya apakah kedepalan nama itu akan diajukan ke presiden nantinya, Edi menjawab, “Nama yang 8 ini saya kira masih tidak jauh dari nama-nama yang beredar. Beda-beda tipis aja. Nama 8 itu kan baru permulaan dan besok bisa nambah dan bisa berkurang. Tergantung tingkat permintaan masyarakat,”

Tidak hanya itu, Edi meneruskan lagi pengungkapannya dan menyebutkan bahwa ada pula masyarakat yang mengajukan 2 nama lagi, yaitu Susno Duadji dan Ogroseno.

Saat ditanya lagi siapa kandidat di antaranya sekian nama yang paling berpotensi menjadi pengganti Timur Pradopo, Edi lalu menjawabnya, “ Mungkin Sutarman,”

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjen Pol. Boy Rafli Amar masih selalu menyatakan dengan nada yang sama, pihaknya belum mendapatkan adanya informasi terkait dengan isu penggantian Kapolri maupun Panglima TNI. “Sampai hari ini Mabes polri secara resmi belum mendapatkan informasi terkait dengan rencana penggantian Bapak Kapolri,” katanya.

Jika merujuk usia pensiun Kapolri yang sebenarnya adalah pada Januari 2014. “Adapun apabila ada rencana lain dan belum ada pemberitahuan terkait hal-hal masalah ini, kami akan bisa sampaikan pada masyarakat,” terangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Winda Rahmawati
Sumber : Winda Rahmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper