BISNIS.COM, BATAM--Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) tidak memiliki rencana menyerahkan pengelolaan Terminal Bongkar Muat Batu Ampar Batam kepada operator pelabuhan lain termasuk PT Pelindo.
Direktur PTSP dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho menyatakan pihaknya akan tetap mengelola terminal bongkar muat yang hanya berkapasitas 200.000 TEUs itu kedepannya dan memastikan terminal tersebut akan terus ditingkatkan tanpa perlu menyerahkan operasionalnya kepada badan usaha lain sebagai operator.
"Tidak. Batu Ampar dikelola BP Batam dan akan ditingkatkan," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (10/4/2013).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, PT Pelindo I memiliki nota kesepahaman dengan BP Batam untuk mengelola dan membangun terminal bongkar muat di Batu Ampar.
Menurut Dwi Djoko, nota kesepahaman tersebut hanya memberikan PT Pelindo I pengelolaan jasa perairan di Pelabuhan Batam termasuk Batu Ampar, bukan sebagai operator pelabuhan.
Pelindo I sebelumnya pernah mengungkap perusahaan operator pelabuhan tersebut tengah menjajaki peluang investasi di pelabuhan Batam.
"Pelindo I hanya mengelola perairan saja bukan pelabuhannya dan baru sebatas MoU," tuturnya.
Dalam MoU tersebut BP Batam dan PT Pelindo I menjalin kerjasama tentang pernyediaan fasilitas kepelabuhan di Batam.
Pelindo I mempersiapkan rencana kerjasama penyediaan fasilitas kepelabuhan di Batam yakni inventarisasi terhadap berbagai potensi yang dimiliki.
Kajian-kajian dari aspek finansial, teknis, komersil, legalitas dan aspek lainnya
Sebagai catatan, Kepala BP Batam saat ini Mustofa Widjaya memiliki posisi di PT Pelindo I, sebagai salah satu komisaris.
Dwi Djoko membenarkan informasi tersebut namun menurutnya rangkap jabatan tersebut tidak menjadi masalah besar dan tidak melanggar aturan.
"Iya, pak Mustofa Komisaris di Pelindo I. Tidak masalah, itu dibenarkan aturan," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, BP Batam juga menegaskan konstruksi dermaga utara di Batu Ampar senilai Rp 349, 9 miliar sudah dimulai sejak tahun 2012 dan ditargetkan selesai akhir 2014 dengan penambahan kapasitas 600.000 TEUs.
Konstruksi tahap kedua dermaga utara Batu Ampar sudah dimulai tahun ini dengan dana Rp200 miliar. Menurut BP Batam, aktivitas Batu Ampar tahun lalu melampaui kapasitas operasionalnya sebesar 300.000 TEUs.
Saat ini, selain terminal Batu Ampar, dan terminal domestik Telaga Punggur serta Sekupang, BP Batam juga mengelola beberapa pelabuhan lain.
Diantaranya pelabuhan beton Batuampar, Magcobar, Kawasan Industri Maritim Batuampar, Beton Sekupang, pelabuhan Roro Sekupang, Kawasan Industri Maritim Sekupang, Kawasan industri maritim Nongsa-Batam Centre, CPO Kabil, Sarana Citra Nusa Kabil dan Rempang Galang.(k17/yop)