Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASKRINDO MEDAN: Targetkan Penjaminan KUR Naik 49,9%

.COM, MEDAN--PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Kantor Cabang Medan menargetkan peningkatan plafon penjaminan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumatera Utara hingga 49,9% menjadi Rp1,25 triliun dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp827 miliar.

.COM, MEDAN--PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Kantor Cabang Medan menargetkan peningkatan plafon penjaminan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumatera Utara hingga 49,9% menjadi Rp1,25 triliun dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp827 miliar.

Kepala Cabang PT Askrindo Cabang Medan I Putu Apriyanto mengatakan peningkatan tersebut didorong dari faktor eksternal yakni pertumbuhan penyaluran KUR di Sumut. Selain itu juga melalui penambahan jumlah nasabah perbankan penjamin KUR.

Dari delapan perbankan penyalur KUR hanya Bank Syariah Mandiri yang belum bergabung. Otomatis hal tersebut akan mendongkrak peningkatkan plafon KUR yang akan dijamin.

Meski demikian, sambungnya, Askrindo harus tetap menjaga jumlah plafon kredit yang dijamin agar tetap berimbang guna menjaga kesehatan keuangan perusahaan.

“Tahun lalu realisasi plafon penjaminan KUR Rp827 miliar, tahun ini targetnya sekitar Rp1,25 triliun dengan meningkatkan pelayanan dan menambah jumlah perbankan penyalur yang menjamin KUR nya ke Askrindo. Kami tidak ingin terlalu banyak juga karena giring rasio nya maksimal 10 kali, kalau lebih dari itu sudah tidak sehat,” ucapnya kepada Bisnis, Senin (8/4).

Menurutnya, dari total KUR yang ada di Sumut, sebagian besar masih berasal dari sektor perdagangan dan perkebunan. “Debitur paling banyak masih di sektor perdagangan, tapi Askrindo tidak mencari debitur. Kami hanya menjamin resiko 70% hingga 80% dari nilai kredit yang dipinjam,” jelasnya.

Namun, lanjutnya, KUR tersebut bukan merupakan hibah sehingga penjaminan atau klaim yang dikeluarkan oleh Askrindo ketiak terjadi kredit macet wajib dikembalikan oleh para debitur kepada perbankan penyalur, nantinya uang tersebut akan disalurkan kembali ke Askrindo.

Menurutnya,  dari 2009 hingga Maret 2013, klaim untuk KUR yang telah dibayarkan mencapai Rp112,3 miliar. Rinciannya ialah 2009 sebesar Rp32,51 miliar; 2010 sebanyak Rp42,58 miliar; 2011 yang telah dibayarkan Rp18,9 miliar, dan Januari 2013 hingga Maret 2013 sebesar Rp3,87 miliar. Sementara total klaim yang belum dibayarkan dan yang sedang dalam proses, Putu tidak bisa menyebutkan.

Dia mengakui  jumlah kredit macet yang ada di Sumut semakin menurun setiap tahunnya seiring dengan kesadaran dan edukasi yang terus diberikan oleh perbankan di Sumut. Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) NPL gross di Sumut pada 2009 masih sekitar 3,58% dan terus menurun hingga akhir 2012 1,89%.

“Bank penyalur kredit semakin selektif, proses edukasi pun sudah mulai jalan sehingga kredit macet di Sumut terus menurun. Apalagi debitur yang tidak membayar kreditnya langsung di blacklist oleh perbankan,”  paparnya. (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Others
Sumber : Tomi Razali/Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper