BISNIS.COM, PASURUAN--Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KBI) mengejar realisasi kredit yang difasilitasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Tugas Daerah (Satgasda) Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) bentukan lembaga tersebut sebesar Rp300 miliar pada 2013.
Kepala KBI Malang Totok Hermiyanto mengatakan 2012 realisasi kredit lewat UPTY Satgasda KKMB Malang mencapai Rp316 miliar.
“Dengan demikian lembaga ini sudah mampu mendorong fungsi intermediasi perbankan,” katanya, pada Pelatihan Calon KKMB di Hotel Tretes, Selasa (2/4/2013).
Deputi Kepala KBI Malang Emanuel Lamen Ola menambahkan realisasi kredit yang difasilitasi UPT Satgasda KKMB Malang terutama pada sektor pertanian.
Kenyataan itu menggembirakan karena sektor pertanian selama ini kurang mendapatkan perhatian dari perbankan.
Pada tahun ini, dia berharap, sektor pertanian tetap menjadi perhatian dari perbankan untuk mendapatkan akses kredit baik yang difasilitasi oleh KKMB maupun tidak.
Ketua UPT Satgasda KKMB Malang Sunardi menambahkan proporsi realisasi kredit yang difasilitasi lembaga tersebut, yakni pertanian 30%, perdagangan 25%, dan selebihnya sektor jasa, industri, dan lainnya.
Pada tahun ini, dia juga berharap, KKMB dapat memfasilitasi penyaluran kredit pertanian. Sektor tersebut mendapatkan porsi kredit yang besar dari bank lewat kredit program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE).
Sektor lainnya, yakni usaha mikro kecil menengah (UMKM). Penyaluran kredit perbankan untuk UMKM diharapkan dapat digenjot karena sudah dada kerja sama antara Bank UMKM dengan KKMB.
UMKM dapat menyerap kredit lewat kredit program maupun non-program. Kredit program untuk UMKM, yakni lewat skema Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya).
Setiap UMKM bisa memperoleh kredit Rp2 juta-Rp5 juta dengan tanpa agunan dan bunga 1% per bulan untuk tahun pertama dan tahun ke dua kurang dari angka itu.
Diharapkan, penyaluran kredit tersebut lewat kelompok, namun bisa pula disalurkan lewat individu.
“Realisasi kredit yang difasilitasi KKMB sampai Maret 2013 memang masih kecil, yakni Rp15 miliar, namun saya optimistis nantinya bisa mencapai Rp300 miliar lebih, setidaknya sama dengan pencapaian 2012.”
Totok menambahkan eksistensi KKMB Malang masih kuat karena semangat pengabdiannya kuat.
Mereka tidak digaji, kecuali dari fee dari debitor dan besarannya tidak ditetapkan.
Lamen menambahkan, motivasi pengabdian yang menjadi semangat KKMB untuk terus melaksanakan tugasnya.
KKMB baru tersebut diharapkan dengan bekal mental, kualitas, dan visi yang baru untuk meningkatkan sektor riil.
Dengan pelatihan tersebut, maka jumlah KKMB diharapkan bertambah sehingga realisasi kredit yang difasilitasi lembaga tersebut bisa lebih banyak.
Karena itulah mereka perlu dibekali pengetahuan perbankan dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan akses ke perbankan.
Pelatihan yang diikuti 29 orang itu terdiri atas atas unsur perguruan tinggi negeri sebanyak 20 orang, Dinas Pertanian Kab. Malang dan Lumajhang (5 orang), Dinas Peternakan Kab. Malangh (2 oran g), Paguyupan Pedagang Pasar Kabupaten Malang (1 orang), dan swasta 1 orang.(k24/yop)