BISNIS.COM, JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku prihatin atas kasus pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Kapolsek Dolok Panribuan, Sumatera Selatan, Ajun Komisaris Andar Siahaan.
Hal itu disampaikan SBY ketika mengumpulkan para menteri dan pejabat negara di kantornya untuk rapat tentang perkembangan kondisi politik, hukum, dan keamanan dalam negeri hari ini, Senin (1/4/2013). Presiden menilai almarhum Siahaan gugur dalam tugasnya.
"Terkait kasus pembunuhan Kapolsek Dolok, almarhum Siahaan, saya juga menyaksikan di televisi. Saya prihatin betul," ujar SBY.
SBY menilai kejadian pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Kapolsek Dolok tersebut sebetulnya tidak perlu terjadi.
Menurut dia, peristiwa semacam itu sebetulnya bisa dicegah jika langkah penegakan hukum dijalankan dengan baik. Yaitu jika seluruh pihak menjalankan tugas secara profesional, tidak underestimate, tidak lengah, dan mampu melihat situasi dengan baik.
"Saya prihatin kalau ada manipulasi dan teriakkan kata maling seperti itu sampai abdi negara penegak hukum gugur dalam menjalankan tugasnya," katanya.
Pada Rabu (27/3) malam, Andar dianiaya sekelompok massa dalam misi menangkap pelaku perjudian. Andar tewas dianiaya setelah istri tersangka memprovokasi massa bahwa dirinya pencuri.
Lebih lanjut SBY meminta masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan tindakan seperti itu. "Hukum harus ditegakkan. Siapapun yang bersalah harus diberikan sanksi," ujarnya.