Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyiagakan pasukan artileri pada level tinggi menyusul meningkatnya aktivitas militer AS di wilayah Korea Selatan.
Penyiagaan itu menandakan bahwa Kim Jong Un telah memberi isyarat untuk melakukan penyerangan ke Korea Selatan.
Sementara Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel mengecam kebijakan itu dengan menyebutnya sebagai "tindakan provokatif dan nada berperang."
Sebelumnya, Kim telah bertemu dengan para pemimpin militer pada hari ini dan kemudian memerintahkan persiapan pasukan itu setelah dua pembom B-2 siluman AS terbang di atas Korea Selatan, kemarin.
Meskipun menyebutnya sebagai tindakan provokatif, tetapi Amerika Serikat belum bereaksi nyata.
Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah AS saat ini bukanlah yang pertama mendengar retorika dari Korea Utara.
"Kami telah membuat sangat jelas bahwa kita memiliki kemampuan dan kemauan untuk melindungi kepentingan kami dan sekutu kami di kawasan itu," kata Earnest.
Dia menambahkan, militer AS yang sedang melakukan latihan dengan Korea Selatan menjadi bukti yang jelas bahwa AS dapat mempertahankan sekutunya di kawasan itu.(yop) Foto: Bloomberg