BISNIS.COM, JAKARTA--Minimnya pasokan air baku ke DKI Jakarta membuat Perusahaan Daerah (PD) PAM Jaya mengalami defisit air 5,3 meter kubik per detik.
Direktur Utama PD PAM Jaya Sri Widayanto Kaderi mengatakan kebutuhan air baku DKI sekarang 23,3 meter kubik per detik, tetapi baru dapat memenuhi 18,025 meter kubik per detik.
"Masih defisit 5,3 meter kubik per detik," ujarnya, di Balai Kota, Selasa (26/3/2013).
Solusi yang ditempuh PAM Jaya penuhi kebutuhan air baku dengan revitalisasi sungai-sungai yang ada di Jakarta menjadi sumber bahan baku air minum. Selain itu merevitalisasi situ waduk yang jumlahnya puluhan di Jakarta juga berpotensi jadi sumber air. Antara lain situ pedongkelan, situ rawa domba dan situ gintung.
Dengan revitalisasi sungai beserta pemanfaatan situ dan waduk diharapkan ketahanan air Jakarta meningkat 3% menjadi 20% - 25%.
"Sungai-sungai itu dioptimalkan diharapkan bisa meningkatkan ketahanan air 20%-25%. Yang jadi masalah sekarang adalah kontinuitasnya, karena sumber air di Jakarta itu asalnya dari luar," kata Sri Kaderi.