BISNIS.COM, BRUSSELS—Menteri Luar Negeri Prancis dan Inggris menyatakan kekhawatirannya, pada Jumat (22/03/203), atas keinginan Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia dalam perang sipil di Suriah.
Pemerintah maupun para pemberontak Suriah saling menuduh terkait dengan penggunaan senjata kimia dalam serangan roket di dekat Aleppo pada Selasa kemarin yang menewaskan sebanyak 26 orang.
Namun demikian, seorang otoritas AS telah menekankan bahwa senjata kimia itu tidak digunakan. Belum ada bukti apapun yang sudah dikonfirmasi.
Tetapi dalam sebuah surat kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, yang dikirimkan sebelum pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di Dublin dalam membahas Suriah, menteri Laurent Fabius dan William Hague mengatakan, "Krisis itu semakin mengancam stabilitas regional.... dan kami semakin khawatirkan atas kesediaan rezim [Assad] untuk menggunakan senjata kimia,"
Dalam surat itu, kedua menteri juga menegaskan kembali seruan terhadap Uni Eropa untuk mengurangi embargo pada Suriah, sehingga memungkinkan bantuan yang lebih banyak terhadap oposisi.
Kedua menteri menambahkan akan semakin sulit bagi Uni Eropa untuk mempertahankan sanksi terhadap Suriah tanpa pembebasan bagi pihak oposisi.