Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korea Selatan Anggap Kode China Digunakan dalam Serangan Komputer

BISNIS.COM, SEOUL-Serangan cyber terbesar terhadap Korea Selatan dalam 2 tahun ini disinyalir menggunakan kode malware dari China, menurut sebuah penyelidikan awal yang berfokus pada link yang mungkin menuju Korea Utara.

BISNIS.COM, SEOUL-Serangan cyber terbesar terhadap Korea Selatan dalam 2 tahun ini disinyalir menggunakan kode malware dari China, menurut sebuah penyelidikan awal yang berfokus pada link yang mungkin menuju Korea Utara.

Sekitar 32.000 server rusak dalam serangan kemarin pada lembaga penyiaran dan perbankan, Komisi Komunikasi Korea mengatakannya hari ini dalam sebuah pernyataan.

Presiden Park Geun Hye membentuk tim untuk menyelidiki apakah Korea Utara bertanggung jawab, setelah serangan komputer yang mendadak mati di beberapa perusahaan termasuk Shinhan Bank (1558), Nonghyup Bank, Munhwa Broadcasting Corp, YTN dan Korea Broadcasting System.

Serangan itu terjadi kurang dari sebulan setelah Park menjadi presiden, dan di tengah meningkatnya ketegangan akibat program senjata nuklir Korea Utara.

Rezim Kim Jong Un, yang melakukan percobaan nuklir pada bulan Februari, telah memberikan ancaman kepada AS dengan senjata nuklir dan mengatakan bahwa pangkalan Amerika di Guam dan Jepang berada dalam jangkauan.

"Mendapati bahwa kode itu dari China membuat lebih mungkin bahwa serangan itu dari Korea Utara, karena banyak hacker Korea Utara beroperasi di sana. Siapa lagi yang akan membuat serangan semacam ini pada skala dan momen ini selain Korea Utara?," kata Ryou Jae Cheol, seorang profesor teknik komputer di Chungnam National University seperti dilansir Bloomberg (21/3/2013)

Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi pertanyaan melalui fax tersebut.

Saham Korea Selatan sedikit berubah pada 11.48 pagi di Seoul, setelah Indeks Kospi (KOSPI) kemarin turun 1%. Mata uang Won diperdagangkan pada 1.116,80 per dolar, dekat dengan level terendah enam bulan. di Seoul, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. 2,75% yield obligasi Korea Selatan yang jatuh tempo Desember 2015 tidak berubah pada 2,60%, menurut harga dari Korea Exchange Inc. (Bloomberg/faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Others
Sumber : Giras Pasopati/Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper