BISNIS.COM, LONDON—China menggusur posisi Inggris dalam jajaran lima eksportir senjata terbesar di seluruh dunia, yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), untuk pertamakalinya dalam lebih dari 60 tahun.
Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) pada Senin (18/3/13) melaporkan lima negara eksportir senjata terbesar pada periode 2008-2012 adalah AS, Rusia, Jerman, Prancis, dan China.
Ekspor senjata global meningkat 17% dari periode 5 tahun sebelumnya, sedangkan ekspor senjata dari China melonjak 162%, mengindikasikan pertumbuhan ekonomi dan penguatan militer China telah berujung kepada peningkatan penjualan senjata ke luar negeri.
“Ini adalah kisah tentang kebangkitan China. China mengincar penjualan ke negara-negara berkembang, salah satunya ke negara-negara Afrika utara seperti Aljazair dan Maroko,” kata Paul Holtom, direktur program transfer senjata SIPRI.
Sementara itu, delegasi dari 150 negara berkumpul di New York, AS, dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin (18/3/13) untuk menyelesaikan kesepakatan pengaturan penjualan senjata.
Meskipun pemerintahan Presiden AS Barack Obama tengah menggodok aturan pengendalian kepemilikan senjata api, Asosiasi Senapan Nasional (NRA), organisasi pro-senjata di AS yang memiliki lobi yang kuat, terus mendesak Washington agar menolak kesepakatan itu.
Majelis Umum PBB pada Desember 2012 telah sepakat untuk memulai kembali negosiasi kesepakatan tersebut pada pekan ini guna membenahi perdagangan senjata di seluruh dunia yang mencapai US$70 miliar. (ra)