BISNIS.COM, BANDUNG--Partai Golkar sukses melakukan manuver pada saat kondisi kritis dengan merangkul 16 partai non parlemen untuk mengusung pasanga MQ Iswara - Asep Deddy Ruyadi pada Pilkada Kota Bandung 2013.
Pasangan Iswara - Asep Deddy Ruyadi mendaftar ke KPU Kota Bandung dengan diantar oleh ratusan pendukungnya ke KPU Kota Bandung di Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Minggu (17/3/2013).
Partai Golkar yang memiliki enam kursi di DPRD Kota Bandung, nyaris tidak bisa ambil bagian pada Pilkada Kota Bandung setelah ditinggal Eddy Siswadi yang didukung oleh PPP, Hanura dengan memilih gabung ke Erwan Setiawan yang diusung Partai Demokrat.
"Ini sebuah karunia Allah, dimana Partai Golkar bisa mendaftarkan calonnya dalam kondisi keprihatinan. Terus terang peristiwa yang dialami Partai Golkar yang ditinggal calon dalam koalisi membangkitkan semangat kader untuk membuktikan di pilkada nanti," kata Ketua Tim Pemenangan Pilkada Partai Golkar Kota Bandung Jhony Hidayat.
Jhony yang juga tokoh pemuda di Kota Bandung menyatakan apresiasi kepada 16 partai non parlemen yang memiliki jiwa besar untuk berjuang dengan Golkar pada Pilkada Kota Bandung.
"Mereka partai besar bagi kami dan apresiasi karena siap bahu-membahu dengan Golkar untuk Pilkada nanti. Kami akan berkolaborasi membangun dukungan dari masyarakat," kata Jhony.
Ia menyebutkan pasangan MQ Iswara - Asep Deddy Ruyadi akan maksimal dalam pencalonan mendatang, menggalang dukungan masyarakat Kota Bandung.
"Calon kami tidak berkoalisi dengan partai saja tapi berkoalisi dengan rakyat," katanya.
Berdasarkan survey, nama MQ Iswara yang juga Ketua Komisi D DPRD Jawa Barat itu memiliki elektabilitas cukup tinggi dan selama ini dikenal sebagai tokoh pemuda di Kota Kembang.
Iswara merupakan politikus muda Kota Bandung yang meniti karir dari organisasi kepemudaan, DPRD Kota Bandung dan dua periode di DPRD Jawa Barat.
Sementara itu wakilnya Asep Deddy Ruyadi merupakan Ketua DPC Partai Golkar Kota Bandung. Nama Asep cukup lama digadangkan akan berkoalisi dengan Eddy Siswadi, namun di tengah perjalanan Eddy memilih berkoalisi dengan partai yang diusung Partai Demokrat.(antara/yop)